Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Sebuah Usaha Melupakan
Collection Location
Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
Edition
Call Number
F 808.3 BOY s
ISBN/ISSN
9789797945206
Author(s)
Boy Candra
Subject(s)
Fiksi
Classification
808.3
Series Title
GMD
Text
Language
Indonesia
Publisher
Media Kita
Publishing Year
2016
Publishing Place
Collation
xiv, 571 p. : illus. : tab. ; 23 cm
Abstract/Notes
Sebuah Usaha Melupakan adalah kumpulan catatan perasaan (konsep penulisan yang sama dengan dua buku sebelumnya, ‘Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang’ dan buku ‘Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.’ Satu judul tulisan hanya terdiri dari empat paragraph (beberapa terpaksa 5 paragraf). Cerita yang ditulis juga masih hal-hal ‘ringan’ dan mudah dicerna. Buku ini adalah buku ke-9 dari Boy Candra yang telah diterbitkan. Di buku ini, ada sekitar 77 tulisan yang dibagi menjadi sub-bab. Tidak ada keterkaitan satu judul tulisan dengan tulisan lain secara khusus, namun sengaja diurut menjadi 6 sub-bab untuk kenyamanan pola. Secara rinci, sub-bab menceritakan tentang: perasaan awal jadian? Kebanyakan cerita LDR, lalu fase bimbang, berlanjut pengkhianatan, memulihkan perasaan, hingga ditutup dengan sub-bab jatuh cinta kembali. Menemukan cinta yang baru kembali. Di setiap catatan pendek yang ditulis selalu terdapat kalimat-kalimat indah yang kemudian dijadikan kutipan di awal cerita. Berikut cuplikan dari buku tersebut, “Akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu. Bukan juga karena sayangku sudah habis di dalam hati. Namun, mencintai sendirian bukanlah cinta yang wajar. Aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka. Setelah hari-hari yang sedih berlalu. Bulan-bulan pahit memulihkan diriku. Aku menyadari satu hal; yang bukan untukku, sekeras apa pun kupaksakan, tetap saja tak akan menjadi milikku. Yang kuperjuangkan sekuat usahaku, jika kau tak memperjuangkanku sepenuh hatimu, tetap saja kita akan berlalu. Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan. Aku belajar menerima diri; bahwa aku memang bukan orang yang kau inginkan. Kelak, suatu hari nanti kau juga harus belajar menyadari. Bahwa kau sudah kulupakan dan bukan orang yang penting di kemudian.”
Specific Detail Info