Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan
Publishing Year
2023
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Dampak Covid-19 sangat dirasakan oleh angkutan udara berjadwal dalam negeri. Banyak pesawat udara yang lama terparkir dan tidak beroperasi. Kondisi armada yang masih dalam proses maintenance dan pengembalian ke lessor mengakibatkan semakin berkurangnya jumlah armada yang tersedia. Saat ini pergerakan transportasi udara sudah mulai tumbuh ditandai dengan angka seat load factor (SLF) yang mengalami pemulihan sejak mencapai titik terendah pada tahun 2020. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui gap antara ketersediaan jumlah armada pesawat udara dengan kebutuhan layanan angkutan udara. Kajian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Ditemukan kesenjangan distribusi frekuensi layanan penerbangan pada rute-rute yang memiliki demand tinggi. Optimalisasi operasional armada pesawat udara yang ada pada maskapai penerbangan perlu didukung dengan layanan operasional bandara terutama terkait fleksibilitas jam operasional bandara, serta navigasi udara, dan penyederhanaan proses perizinan rute, slot time dan flight plan yang lebih fleksibel dengan tetap memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.