Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan
Publishing Year
2020
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Sektor transportasi udara merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung kegiatan perekonomian di suatu negara. untuk mencapai hal tersebut negara-negara yang tergabung di dalam ASEAN (Association of South East Asian Nation) sepakat untuk menjalankan kebijakan liberalisasi transportasi udara atau lebih dikenal dengan ASEAN Single Aviation Market (ASAM) atau ASEAN Open Skies. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah meliberalisasi akses pasar dengan mengendurkan hambatan kebebasan transportasi udara (freedom of air) yang ke-3, ke-4 dan ke-5 antar negara-negara anggota ASEAN. Studi ini secara spesifik bertujuan untuk menghitung akibat dari kesepakatan ASEAN Single Aviation Market terhadap volume penumpang internasional dan maskapai penerbangan (low-cost carrier/LCC dan full-service carrier/FSC). Studi ini menggunakan data lalu lintas penumpang dan pesawat yang diperoleh dari OAG (official airline guide) yaitu data lalu lintas udara dengan rute kedatangan dan keberangkatan 30 bandara utama internasional di Asia Timur dan Asia Tenggara, pada periode waktu tahun 2010, 2015 dan 2017). Metode penelitian yang digunakan pada studi ini menggunakan DID (Difference in Differences) fixed effects, dengan jumlah observasi sebanyak 232,437 OD city pair (Origin-destination city pair). Hasil dari studi menunjukkan bahwa kesepakatan ASEAN Open Skies berdampak positif terhadap lalu lintas penumpang dan pesawat, yaitu total penumpang internasional, penumpang LCC, maskapai LCC, dan maskapai FSC pada rute antar-kota di Asia Tenggara, baik rute kedatangan maupun keberangkatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yang terkait dengan industri penerbangan khususnya tentang liberalisasi transportasi udara.