Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan
Publishing Year
2013
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
The growth of air transportation gives negative impact in its ground access system in which the flow of people who accessing the airport creates road congestion. This problem is also supported with the highly dependence of people on private car use and leave public transport as unattractive mode to be used in accessing the airport. This research attempts to find out which travel attributes of transportation mode that influence the mode choice of people who accessing the airport as the ground access users. Taking one case study at Soekarno-Hatta International Airport in Jakarta, Indonesia, the data are collected from this airport through survey process. Further, the statistical methods are conducted to get the results. Six determined travel attributes; cost, travel time, walking distance, ease of transfer, ease of carrying luggage and comfort, significantly influence and give differences on the user’s mode choice in which four of them; walking distance, ease of transfer, ease of carrying luggage and comfort, are being perceived very satisfactory for car. The research concludes with potential steps in improving public transportation which give access to the airport that might help attract more people to use it and increase its mode share.
Pertumbuhan transportasi udara membawa dampak negatif bagi jalur akses darat menuju bandara dimana kepadatan dan kemacetan jalan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah orang yang mengakses bandara. Permasalahan ini turut didukung oleh tingginya ketergantungan masyarakat dalam menggunakan kendaraan pribadi sementara transportasi publik hanya menjadi alternatif yang dinilai tidak menarik untuk digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan menilai atribut perjalanan dari moda transportasi yang digunakan untuk mengakses bandara yang memengaruhi pilihan moda pengguna akses darat bandara. Dengan mengambil satu studi kasus di bandara internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia, survey dilakukan sebagai proses pengumpulan data. Enam atribut perjalanan, yaitu biaya, waktu tempuh, jarak berjalan, kemudahan transfer, kemudahan membawa barang bawaan, dan kenyamanan, secara signifikan memengaruhi dan memberikan perbedaan terhadap pemilihan moda dimana empat atribut diantaranya, yaitu jarak berjalan, kemudahan transfer, kemudahan membawa barang bawaan, dan kenyamanan, dinilai sangat memuaskan untuk moda mobil pribadi. Kesimpulan dari penelitian ini mendorong langkah-langkah potensial dalam meningkatkan daya saing transportasi publik yang digunakan untuk mengakses bandara sehingga dapat menarik lebih banyak pengguna dan meningkatkan pangsa pasarnya.