Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Dokumen ICAO 9766 tentang Handbook on the International Airways Volcano Watch (IAVW) menyebutkan bahwa diperlukan suatu exercise atau simulasi di setiap wilayah regional International Civil Aviation Organization (ICAO) agar dapat menjadi sarana latihan respons antar pemangku kepentingan penerbangan jika terdapat erupsi gunung berapi yang mengakibatkan adanya sebaran abu vulkanik di ruang udara. Pelaksanaan Volcanic Ash Exercise (Volcex) yang telah dilakukan Indonesia, masih perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui alur informasi yang diberlakukan telah sesuai standar internasional yang ditetapkan. Tujuan penulisan ini adalah untuk membandingkan penerapan prosedur penanganan abu vulkanik di Indonesia dengan standar internasional yang ditetapkan oleh ICAO. Sehingga akan diketahui hal apa saja yang masih perlu dilakukan perbaikan serta penggunaan sistem komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan melakukan observasi secara langsung pada kegiatan Volcanic Ash Exercise (Volcex) 22/01. Kegiatan Volcex 22/01 yang melibatkan Indonesia dan Sri Lanka, mensimulasikan letusan gunung Sorikmarapi yang berada di Sumetera Utara, menyebabkan sebaran abu vulkanik hingga memasuki wilayah FIR Colombo dan mengganggu aktivitas penerbangan. Seluruh unit yang terlibat, memberikan data dan informasi terkait abu vulkanik, baik yang berada di ruang udara maupun di daratan. Hasil dari kegiatan simulasi tersebut menunjukkan adanya alur informasi yang diterbitkan oleh masing-masing pihak terkait telah sesuai dengan standar internasional, sehingga perubahan rencana operasi penerbangan berjalan dengan lancar. Pertukaran informasi abu vulkanik tersebut dilakukan menggunakan sistem I-Wish, dan mampu mendemonstrasikan pengambilan keputusan penutupan suatu bandara akibat adanya abu vulkanik melalui proses Collaborative Decision Making (CDM) yang melibatkan berbagai stakeholder penerbangan.