Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Analisis Budaya Keselamatan Terhadap Tingkat Pelayanan Jasa Transportasi Penyeberangan Ferry Pelabuhan Bakauheni
Collection Location
Jurnal Penelitian Transportasi laut (JPTL)
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
1411-0504
Author(s)
Della, Rhaptyalyani Herno
Permata, Debby Yulinar
Syakurah, Rizma Adlia
Agustien, Melawati
Ramadhani, Arya Pratama
Subject(s)
Structural Equation Modeling
Layanan Transportasi Feri
Budaya Keselamatan
Perilaku Keselamatan
Zero Accident
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
eng
Publisher
Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Indonesia memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai 81.000 Km. Maka dari itu Indonesia disebut sebagai negara maritim. Pada transportasi penyeberangan feri di Indonesia memiliki 294 rute yang antara lain 229 rute perintis dan 65 rute niaga. Namun, Indonesia menduduki peringkat ke 2 dari 43 negara terhadap peristiwa kecelakaan yang terjadi pada kapal feri di dunia. Penelitian ini memiliki kerangka penelitian yang menguraikan mengenai budaya keselamatan, terdapat lima variabel yang memengaruhi kinerja keselamatan yaitu praktik keselamatan, manajemen keselamatan, pengetahuan keselamatan, kesadaran pribadi terhadap praktik keselamatan, dan perilaku keselamatan. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh dan kepentingan dari budaya keselamatan di penyeberangan feri akan tingkat kecelakaan dan keselamatan penyeberangan. Studi kasus dipilih adalah Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan dengan jumlah penumpang terbanyak di Pulau Sumatra dan merupakan pelabuhan yang menghubungkan antara dua pulau utama di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Analisis penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dan didapatkan hasil dari ke lima variabel tersebut bahwa pengaruh budaya keselamatan terhadap perilaku keselamatan yaitu kurangnya penyelenggaraan simulasi praktik keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 dan zero accident yang ada pada angkutan penyeberangan feri di pelabuhan belum maksimal dikarenakan kurangnya manajemen keselamatan yang ada pada perusahaan terkait.
Specific Detail Info
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnallaut/article/view/2299