Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan
Publishing Year
2022
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Pengembangan potensi wisata yang ada di Kepulauan Karimunjawa terkendala oleh keterbatasan infrastruktur dan cuaca ekstrem yang terjadi. Pada saat cuaca ekstrem, kapal-kapal kecil tidak bisa berlayar untuk menuju Karimunjawa. Hanya kapal berukuran besar seperti kapal milik PELNI yang masih bisa berlayar pada saat cuaca ekstrem, tetapi tidak bisa sandar di dermaga hanya bisa lego jangkar. Adanya cuaca ekstrem menyebabkan pasokan sembako ke Karimunjawa juga terhambat karena tidak ada kapal yang berani berlayar ke Karimunjawa. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka Pemerintah membangun Pelabuhan Legon Bajak agar kapal-kapal berukuran besar bisa sandar di Karimunjawa. Namun, sejak pengembangan pelabuhan selesai, Pelabuhan Legon Bajak ini belum dimanfaatkan optimal oleh penyedia jasa maupun masyarakat. Belum ada kegiatan nyata kunjungan kapal dan bongkar/muat barang maupun naik turun penumpang. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendalam untuk mengetahui kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (oppurtunities) dan ancaman (threat) atau analisis SWOT sebagai rumusan kebijakan strategis transportasi laut untuk mendukung pengembangan pariwisata di Karimun Jawa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penggabungan dua metode atau mixed method. Hasil analisis dengan pendekatan SWOT, dihasilkan bahwa posisi transportasi laut di Karimunjawa berada di kuadran I yaitu menggunakan strategi agresif (pengembangan). Peneliti merekomendasikan 3 alternatif kebijakan strategi yang dihasilkan dalam analisis SWOT transportasi laut yang diprioritaskan untuk dilaksanakan guna mendukung pengembangan pariwisata di Karimunjawa yaitu dari Strategi SO (Strengths – Opportunities).