Dinas Perhubungan Kota Surabaya pada Tahun 2018 berinovasi menghadirkan transportasi Suroboyo Bus atau Trans Metro. Suroboyo Bus merupakan transportasi massal yang diharapkan dapat memperbaiki sistem transportasi di kota Surabaya untuk mengurangi kemacetan dan juga mendukung visi kota Surabaya yang berkelanjutan. Salah satu tujuan transportasi massal adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang semakin tahun semakin bertambah. Hadirnya Suroboyo Bus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum baik masyarakat lokal maupun pendatang. Kajian ini difokuskan pada rute 3 yang berawal dari halte Unesa dan pemberhentian akhir di halte ITS. Rute 3 merupakan rute terpadat dan terpanjang dari 6 rute yang dilewati oleh Suroboyo Bus. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja Suroboyo Bus berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan no. 27 tahun 2015, mengidentifikasi pandangan masyarakat, serta mengetahui arahan rekomendasi kebijakan terhadap transportasi suroboyo bus dalam mendukung transportasi massal di Surabaya. Kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan Suroboyo Bus sebagai transportasi massal di kota Surabaya. Metode penelitian Kinerja Suroboyo Bus Dalam Mendukung Transportasi Massal di Surabaya merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan Teknik analisis deskriptif evaluative, analisis (IPA), dan Teknik triangulasi. Metode pengumplan data berupa observasi, kuesioner, dokumentasi, dan instansi. Hasil dari penelitian pada rumusan pertama kinerja Suroboyo Bus dari aspek Kondisi halte belum mencapai kinerja yang baik karena masih terdapat 7 halte yang tidak sesuai dengan standar teknis yang ada. Aspek Kondisi Bus, Penerapan SOP, Kelayakan Kendaraan, Peralatan keselamatan, Fasilitas Kesehatan, Perlengkapan lalu lintas dan angkutan jalan dan Fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan mencapai kinerja yang bagus karena sudah sesuai dengan standar teknis. Pandangan Masyarakat terhadap Suroboyo bus masih ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian terutamanya adalah kondisi halte (tempat sampah dan kenyamanan), kapasitas angkut penumpang bus, tabung pemadam kebakaran. Arahan rekomendasi adalah perlu penambahan fasiltias yang tersedia di halte dan juga penambahan kapasitas jumlah angkut bus.