Angkutan perkotaan adalah denyut mobilitas transportasi perkotaan di dunia maju bahkan juga di negara berkembang lainnya, peran angkutan umum perkotaan sangat diperhitungkan. Di Korea Selatan, Jepang, Colombia, Brazil, bahkan di Hong Kong peran angkutan umum sampai 86%. Subsidi adalah keniscayaan agar peran angkutan umum bisa tetap eksis. Di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis bahkan Mesir dan Turki pun subsidi kepada angkutan umum tetap dijamin negara. Di Amerika Serikat dan Eropa besaran subsidi bahkan mencapai 70% dari total biaya operasinya.Di Indonesia, subsidi dijamin dalam regulasi transportasi Nasional dalam Undang-undang Nomor. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Keputusan Menteri Perhubungan KM Hub No. 60/2007 tentang Pemberian Subsidi Angkutan Umum berbasis Jalan, dan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2014-2019. Subsidi diperlukan untuk mendorong peran angkutan umum di perkotaan, namun keterbatasan anggaran pemerintah mendorong untuk dikembangkan konsep pembelian layanan melalui metode baru yaitu buy the services. Buy the services mendukung keseimbangan angkutan umum modern berbasis integrasi antara prasarana, sarana serta pengoperasian. Analisis konsep buy the services dilakukan pada dua kota metropolitan, Medan dan Denpasar untuk membandingkan kinerja pelayanan dan operasional. Studi membuktikan bahwa dengan perencanaan yang baik, buy the services bisa mengurangi subsidi pemerintah dan meningkatkan pelayanan angkutan umum.