akan tetapi dengan adanya ojol telah menimbulkan banyak permaslahan salah satunya adalah kemacetan disekitar stasiun khususnya di wilayah Jabodetabek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengusulkan lokasi penjemputan atau pengantaran penumpang (pick up point) angkuan ojol distasiun yang aman, nyaman dan dapat meningkatkan keselamatan angkutan OJOL di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah permasalahan pembangunan pick up point di stasiun kereta api di Jabodetabek antara lain adalah keterbatasan lahan dan harga tanah disekitar statiun yang sangat mahal, dan kurang intensifnya koordinasi yang kontinyu dari stake holder yang terkait. Pick up point yang ada saat ini di tiga stasiun lokasi survei kebanyakan dilakukan di pinggir jalan seperti di Stasiun Manggarai dan Stasiun Bekasi, sehingga menimbulkan permasalahan keruwetan dan permalasahan kemacetan lalu lintas di depan stasiun tersebut, sedangkan di stasiun depok baru, pick up point sudah tertata dengan baik, yang merupakan inisiatif dari perusahaan angkutan ojol bekerjasama dengan masyarakat dengan menggunakan lahan yang dimiliki oleh masyarakat di dekat stasiun depok baru. Untuk mengatasi permasalahan pick up point di Stasiun Manggarai dan Stasiun Bekasi masih terdapat ketersediaan lahan yang dapat digunakan sebagai pick up point berupa shelter, dengan melakukan kerja sama dengan memanfaatkan tanah milik PT. Kereta Api Indonesia.