Mengemudi merupakan pekerjaan yang monoton apabila dilakukan secara terus menerus. Pekerjaan monoton akan memicu timbulnya kelelahan dan kantuk yang merupakan faktor pemicu human error yang akan mengakibatkan resiko kecelakaan. Sedangkan mengemudi pada malam hari berbeda dengan mengemudi pada siang hari. Salah satu perbedaan tersebut adalah kelelahan pada mata pengemudi yang terpapar oleh silau cahaya. Oleh karena itu rekonstruksi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kelelahan pengemudi serta implikasinya terhadap kecelakaan perlu untuk dilakukan. Rekonstruksi tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa mengemudi malam dan kondisi jalan yang monoton secara simultan berpengaruh langsung terhadap tingkat kelelahan pengemudi, namun keduanya tidak berpengaruh langsung terhadap tingkat resiko kecelakaan. Mengemudi malam dan kondisi jalan yang monoton berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat resiko kecelakaan melalui tingkat kelelahan pengemudi yang berfungsi sebagai variabel intervening.