Kemacetan Kota Jakarta diperparah dengan adanya tambahan perjalanan komuter dari wilayah penyangga disekitarnya seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Berbagai kebijakan telah diterapkan dalam mengatasi permasalahan tersebut namun belum terdapat perubahan yang signifikan dalam mengurangi kemacetan. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian awal terhadap pemilihan moda yang digunakan oleh para komuter Bodetabek untuk memberikan masukan terhadap penyiapan sarana dan prasarana yang perlu disiapkan di wilayah Jabodetabek. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Lokasi survei dilakukan di wilayah Bodetabek dengan responden yang melakukan perjalanan harian ke DKI Jakarta. Data yang dikumpulkan berupa data asal dan tujuan perjalanan, dan moda yang digunakan dalam rangkaian perjalanan. Hasil analisis diperoleh bahwa sekitar 40% penduduk atau 2.7 juta komuter berasal dari kota penyangga dengan tujuan perjalanan ke DKI Jakarta. Pemilihan moda dikelompokkan menjadi angkutan pribadi dan angkutan umum. Pengguna angkutan pribadi sebanyak 87.83% terdiri 55.29% pengguna sepeda motor dan 32.54% pengguna mobil pribadi. Sedangkan pengguna angkutan umum sebanyak 12.17%. Penggunaan angkutan umum tersebut sering dipadukan dengan angkutan umum lainnya dan kendaraan pribadi. Untuk itu dikelompokkan perpaduan antarmoda sebanyak 4.69% dan perpaduan intramoda sebanyak 3.33%, dan perpaduan antara angkutan umum dan angkutan pribadi adalah 3.98%.