Dengan dihapuskannya kereta ekonomi Jabodetabek, jumlah penumpang kereta api komuter lintas Bekasi-Jakarta Kota meningkat secara signifikan, sementara kapasitas sarana yang tersedia pada lintasan tersebut belum mencukupi. Hal ini menimbulkan permasalahan yaitu penumpang sangat padat sehingga mengurangi keamanan dan kenyamanan. Maksud penelitian untuk mengetahui jumlah kebutuhan sarana kereta api lintas Bekasi-Jakarta Kota. Metode analisis yang digunakan didasarkan pada standar okupansi per kereta yang dikeluarkan oleh PT. KAI. Dari hasil analisis diketahui jumlah sarana kereta api yang dibutuhkan pada lintas Bekasi-Jakarta Kota adalah 44 perjalanan/rangkaian sedangkan sarana yang tersedia hanya 28 perjalanan/rangkaian sehingga terdapat kekurangan 16 perjalanan/rangkaian setiap hari.