Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas simpang bersinyal adalah waktu siklus (c), yang memiliki hubungan berbanding terbalik. Sedangkan waktu siklus ditentukan oleh beberapa variabel yaitu rasio arus (FRCrit) dan waktu yang hilang (Lost Time-LTI). Nilai waktu yang hilang di simpang berbanding lurus dengan besarnya waktu siklus. Ada hal yang menarik untuk dikajimengenai waktu yang hilang, yaitu bahwa pada kenyataannya, waktu yang hilang tidak hanya terdiri atas semua merah (allred) saja tetapi juga beberapa waktu pada saat awal hijau yaitu waktu yang diperlukan oleh para pengemudi untuk memulai pergerakan kendaraannya; dan sebagian waktu kuning dan semua merah bukan merupakan waktu yang hilang, karena sebagian pemakai jalan diIndonesia tetap berjalan melintasi simpang pada saat lampu kuning menyala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan anatara waktu kehilangan awal maupun tambahan akhir pada simpang bersinyal antara berbagai jenis pengaturan sinyal (kondisi normal, dengan menggunakan yellow-red, dengan menggunakan countdown timer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji beda One Way Anova dan uji beda one sample t test. Dengan bantuan software SPSS 16.0. Dengan membandingkan hasil analisis menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 yang menyebutkan bahwa waktu kehilangan awal dan tambahan akhir memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 4,8 detik, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang siginfikan waktu kehilangan awal maupun tambahan akhir pada simpang bersinyal antara berbagai jenis pengaturan sinyal (kondisi normal, dengan menggunakan yellow-red, dengan menggunakan countdown timer) dengan hasil analisis menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.