Perkembangan permintaan jasa transportasi kereta api berdampak terhadap pengadaan sarana dan prasarana serta faktor penunjang lainnya. Terkait hal tersebut perlu adanya revitalisasi dengan pengaktifan jalur kereta api untuk memenuhi pengadaan dimaksud. Maksud penelitian ini adalah untuk menyusun konsep kriteria revitalisasi pengaktifan jalur kereta api. Analisis dalam penelitian adalah analisis kualitatif deskriptif yang dikuantitatifkan melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP). Diperoleh hasil kriteria revitalisasi pengaktifan jalur kereta api adalah prioritas pada pertimbangan teknis yaitu perolehan kembali lahan yang sudah banyak dikuasai masyarakat sebagai bangunan rumah dan fasilitas umum lainnya, serta pertimbangan non teknis berupa bangkitan perjalanan yang mendukung dalam rencana pengoperasian perlintasan jalur non aktif.