Penelitian dilakukan sehubungan dengan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada Bulan Juli 2013 akan menghapus operasi kereta rel listrik (KRL) kelas ekonomi Jabodetabek dan akan diganti dengan KRL AC Commuter Line. Penelitian dilakukan pada lintas Bekasi-Jakarta Kota dan Bogor-Jakarta Kota. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan dan kesanggupan penumpang KRL ekonomi Jabodetabek membayar harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP). Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan daya beli penumpang KRL ekonomi terhadap harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek (ATP) adalah Rp. 3.196,- (Rp. 3.500,-) dan WTP Rp. 3.374,- (Rp. 3.500,-). Penumpang KRL ekonomi Jabodetabek berharap apabila operasi KRL ekonomi dihapus dan diganti dengan KRL Commuter Line maka harga tiket yang berlaku sebesar Rp. 3.500,-, dan selisih dari tarif yang ditetapkan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dilakukan subsidi oleh pemerintah dengan dana PSO, sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.