Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Kajian Preferensi Masyarakat dalam Menggunakan LRT Jabodebek
Collection Location
Jurnal Penelitian Trasportasi Darat (JPTD)
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
1410-8593
Author(s)
Sianipar, Arbie
Subject(s)
Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
fasilitas intermoda
LRT Jabodebek
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
eng
Publisher
Puslitbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapian
Publishing Year
2020
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Total perjalanan di Jabodetabek sepanjang tahun 2015 tercatat 47,5 juta perjalanan/hari. Dari jumlah perjalanan tersebut sebanyak 50% perjalanan merupakan through traffic dari Bodetabek menuju Jakarta. Perjalanan di dalam Jakarta sendiri hanya 40%. Perjalanan  kendaraan bermotor di Jabodetabek  rata-rata didominasi oleh sepeda motor. Moda share dari total pergerakan Jabodetabek di dominasi oleh sepeda motor yakni sebesar 75%, kendaraan pribadi sebesar 23 % dan 2% oleh kendaraan angkutan umum dikutip dari Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ). Pengkajian ini bertujuan untuk adalah tersususnya laporan Kajian Preferensi Masyarakat dalam Menggunakan LRT Jabodebek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu mendeskripsikan preferensi calon penumpang LRT Jabodebek menurut fasilitas intermoda dan tarif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan dan survei langsung di lapangan (di stasiun Bekasi Timur Rencana) dan survei online melalui web surveymonkey.com, sebagai pembanding dengan data sekunder sedangkan data sekunder (spesifikasi teknis LRT) diperoleh dari SCADA. Fasilitas intermoda harus diperhatikan ketersediaan dan kehandalannya agar minat masyarakat pengguna kendaraan pribadi dapat beralih ke angkutan massal seperti LRT, Fasilitas apa saja dan bagaimana kondisi yang diharapkan perlu studi lebih komprehensif. Bila perlu pelayanan fasilitas intermoda dapat dimuat dalam SPM LRT Jabodebek. Kemampuan masyarakat terhadap biaya transportasi hanya 10% dari penghasilan maka tarif yang akan mungkin ditentukan oleh Pemerintah sebesar rp. 5.700,00 sementara perhitungan operator LRT Jabodebek sebesar rp. 20.000,00 selisih tarif rp. 14.300,00 harus dibayarkan Pemerintah. Sedangkan dengan analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yaitu dengan cara mencari komponen biaya tetap seperti bahan bakar atau pemakaian listrik dan lain-lain. Bila perlu Pemerintah dapat mengaudit Biaya Operasional Kendaraan (BOK) yang dikeluarkan oleh operator sehingga bilamana PSO diberikan tidak terlalu memberatkan keuangan negara. Kehadiran LRT di masa yang akan datang akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap angkutan umum bila penyelenggaraan angkutan ini dikelola dengan manajemen yang baik. Dengan demikian pengguna sepeda motor dan mobil pribadi dapat berkurang seiring peningkatan pelayanan angkutan massal melalui LRT Jabodetabek.
Specific Detail Info
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnaldarat/article/view/962