Sebagian besar masyarakat Kota Cilacap menggunakan Stasiun Kroya dan Stasiun Maos untuk memulai perjalanan menggunakan angkutan kereta api menuju Jakarta. Hal tersebut membuat tingginya permintaan jasa angkutan penumpang yang berasal dari Kota Cilacap yang menuju Stasiun Kroya dan Stasiun Maos untuk melakukan perjalanan dengan Kereta api Jarak Jauh. Terdapat dua pilihan moda feeder unuk dapat mencapai dua stasiun tersebut yaitu dapat mengguakan angkutan kereta api pada lintas pelayanan Cilacap-Maos-Kroya atau dapat menggunakan angkutan umum bus. Masyarakat akan memilih moda angkutan berdasarkan tingkat kepuasan yang ditawarkan oleh masing-masing moda angkutan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan moda angkutan feeder menuju Stasiun kereta api Kroya dan Stasiun Maos. Metoda yang digunakan adalah metode kuantitaif, menggunakan teknik analisis nilai waktu, metode logit biner nisbah dan analisis regresi. Terdapat 3 skenario pemilihan moda dari dan menuju Stasiun Kereta api Kroya dan Maos. Hasil perhitungan potensial demand pada wilayah studi menunjukan bahwa penumpang yang bersedia berpindah menggunakan angkutan kereta api yaitu sebanyak 77,5 % atau sebanyak 2483 dari total penumpang KA sebanyak 3204 penumpang, dan sisanya menggunakan angkutan bus.