Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
EVALUASI KELAIKAN JALAN REL KERETA API LINTAS BOGOR-SUKABUMI
Collection Location
Jurnal Penelitian Trasportasi Darat (JPTD)
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
1410-8593
Author(s)

Subject(s)
feasibility of road infrastructure rail
Pangrango
Bogor-Sukabumi
kelayakan prasarana jalan rel
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
eng
Publisher
Puslitbang Transportasi Jalan dan Perkeretaapian
Publishing Year
2017
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRACTIn the era of globalization, the movement of people and goods is increasing, various alternative modes has reached saturation point, especially road transport. With the saturation of road capacity has given opportunity to the railway as a potential transport considering the characteristics of mass transport, which are cheaper and relatively faster and more effective. This is triggers the stakeholders in this case the Ministry of Transportation to improve the reliability and the role of railway transport with a variety of businesses. Nevertheless there are still many problems to be solved to improve the reliability of railway infrastructure and facilities, including rail road problems, damage to buildings wisdom (bridges, tunnels, and culverts), as well as damage to facilities. The purpose of this study was to evaluate the feasibility of the cross railroad in Bogor - Sukabumi for the operational Pangrango railway and the completion of the rail road traffic condition information Bogor-Sukabumi to support its operation. This research uses a quantitative methodology to analyze problems of railway infrastructure located in Bogor-Sukabumi cross known as feeder transport to and from Sukabumi. Based on field observations and data obtained it showed that the poor of rail road infrastructure in the traffic to remain operated for many railway components do not comply with the technical specifications of the feasibility of a rail road. From the analysis the condition of ballast is very poor, the lack of ballast reached about 33.098,9 m3, this condition is very dangerous since it may lead to reduce the elasticity, which may cause the material on it such as bearings, fastening and rail can be easily damaged due to the heavy load without the function elasticity of ballast, and also potentially causing derailment when speed exceeds speed limit. Besides, the drainage is not functioning properly which could be bad for the body. The smallest radius of 147 m with a maximum speed to pass the 30 km/h which should according to requirement plan of 4,3√R or maximum speed is 52 km/h. based on the information the curved alignment of track damage due to imperfect gradian is supposed to be 85 mm and 65 mm measurement results which the dilation should be 1087 mm and 1104 mm arrows diverge.ABSTRAKDalam era globalisasi, pergerakan orang dan barang semakin meningkat, berbagai alternatif moda sudah mencapai titik jenuh terutama angkutan darat. Dengan jenuhnya kapasitas jalan membuka peluang kereta api sebagai angkutan yang potensial mengingat karakteristiknya yang memiliki kapasitas angkut massal, murah, relatif cepat dan efektif. Hal ini tentu saja memicu pemangku kebijakan dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan kehandalan dan peran serta angkutan perkeretaapian dengan berbagai usaha. Meskipun demikian masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan untuk meningkatkan kehandalan prasarana dan sarana perkeretaapian, diantaranya permasalahan jalan rel, kerusakan bangunan hikmat (jembatan, terowongan, dan gorong-gorong), serta kerusakan sarana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelaikan jalan rel di lintas Bogor-Sukabumi dalam rangka pengoperasian KA Pangrango serta tersusunnya informasi kondisi jalan rel lintas Bogor-Sukabumi dalam mendukung pengoperasian KA Pangrango. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menganalisis permasalahan prasarana jalan rel yang terletak di lintas Bogor-Sukabumi yang notabenenya sebagai angkutan feeder dari dan ke Sukabumi. Dari hasil pengamatan di lapangan serta data dukung yang didapat di lapangan dapat dilihat kurang layaknya prasarana jalan rel di lintas tersebut untuk tetap dioperasikan karena banyak komponen jalan rel yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kelayakan jalan rel. Dari hasil analisis kondisi balas sangat memprihatinkan, kekurangan balas mencapai 33.098,9 m3. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan elastisitas berkurang sehingga material di atasnya seperti bantalan, penambat dan rel bisa cepat rusak karena menerima beban terlalu berat tanpa bantuan elastisitas balas, dan juga berpotensi anjlogan saat kecepatan melebihi batas kecepatan. Drainase juga tidak berfungsi dengan baik yang bisa berakibat buruk untuk badan jalan. Radius terkecil 147 m dengan maksimal kecepatan untuk dilewati yaitu 30 km/jam yang seharusnya menurut ketentuan perencanaan kecepatan maksimal adalah 4,3√R atau 52 km/jam. Pada lengkung tersebut terjadi kerusakan trase jalan rel akibat gradian yang tidak sempurna yaitu seharusnya 85 mm hasil pengukuran 65 mm dan pelebaran yang seharusnya 1087 mm menjadi 1104 mm dan anak panah yang menyimpang.
Specific Detail Info
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnaldarat/article/view/139