Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Hubungan Antara Integrasi Layanan Paratransit Terhadap Jumlah Pengguna Bus Rapid Transit: Studi Kasus Mikrotrans Transjakarta
Collection Location
Jurnal Trasportasi Multimoda
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
1693-1742
Author(s)
Dharmawan, Herry
Subject(s)
Paratransit
JakLingko
Transjakarta
Ridership
Substitusi
Random Effect
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
eng
Publisher
Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Publishing Year
2022
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Kemacetan merupakan masalah yang terjadi di kota-kota besar dunia. DKI Jakarta sebagai ibukota mengalami kerugian hingga Rp 65 Triliun per tahun akibat kemacetan. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Perpres No. 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang menargetkan seluruh sistem transportasi perkotaan berbasis angkutan umum massal dapat terintegrasi sehingga penggunaannya dapat mencapai 60% di tahun 2029. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Jaklingko, yang merupakan upaya mengintegrasikan aspek fisik, manajemen dan pembayaran dari semua moda transportasi beroperasi di wilayah Jakarta. Salah satu moda yang diintegrasikan dalam program JakLingko adalah angkutan kota yang merupakan moda paratransit yang telah beroperasi secara informal selama 40 tahun. Penelitian ini bertujuan menguji dampak integrasi layanan angkutan kota terhadap jumlah penumpang Transjakarta. Selain itu, penelitian ini juga berusaha meneliti hubungan substitusi atau komplementer yang terjadi ketika layanan angkutan kota diintegrasikan dengan Transjakarta. Pengujian dilakukan dengan metode regresi model random effect menggunakan data harian jumlah penumpang Mikrotrans dan koridor utama Transjakarta selama Januari 2018 hingga Desember 2019 di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bukti yang signifikan secara statistik bahwa setiap terintegrasinya mikrotrans dengan koridor utama Transjakarta akan menambah jumlah penumpang sebesar 0,71% di koridor tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa integrasi layanan mikrotrans sebagai feeder berjalan sesuai rencana karena bersifat komplementer terhadap layanan koridor utama Transjakarta.
Specific Detail Info
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnalmtm/article/view/2016