Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Publishing Year
2019
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Bandar udara merupakan salah satu simpul transportasi yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan transportasi antarmoda. Khususnya antara moda udara, moda jalan dan moda rel. Untuk meningkatkan pelayanan operasional suatu bandara perlu didukung oleh sarana angkutan umum yang handal dan berkualitas. Pengembangan fasilitas integrasi antar moda perlu dikembangkan dalam mengakomodasi kebutuhan pergerakan. Kajian ini mencoba membangun konsep integrasi antar moda pada Bandara Syamsyudin Noor Provinsi Kalimantas Selatan dengan interaksi Kota Banjar Baru yang merupakan pusat kegiatan strategis di Provinsi Kalimantan Selatan. Konsep integrasi ini meliputi pemilihan posisi simpul yang ditinjau dari sisi pengguna dan pemerintah. Dari hasil analisis diperoleh jarak simpul antar moda direkomendasikan antara 180m -230 m dengan kesediaan menunggu penumpang terhadap moda transportasi umum pada rentang 5-10 menit. Pengembangan simpul dapat mengurangi kemacetan kearah bandara dengan berpindahnya pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna angkutan umum. Potensi penumpang yang menggunakan simpul dari aktifitas bandara mencapai 19.282 penumpang/hari ditahun 2019 dan tumbuh mencapai 56.606 penumpang/hari ditahun 2039 (dengan estimasi pertumbuhan linear). Potensi penumpang yang menggunakan simpul dari aktifitas kereta api mencapai 11.883 penumpang/hari ditahun 2019 dan tumbuh mencapai 34.884 penumpang/hari ditahun 2039 (dengan estimasi pertumbuhan linear).