Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Publishing Year
2017
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Luas wilayah Kota Makassar kurang lebih 17.577 hektar, berpenduduk 1,7 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,68 % untuk tahun 2014 (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, 2014). Tingkat permintaan transportasi lebih tinggi dibanding ketersediaan jaringan sarana dan jaringan pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Sungai Tallo dapat dimanfaatkan sebagai prasarana transportasi atau pengembangan Sungai Tallo sebagai konektivitas antar moda angkutan sungai dan darat. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kualitatif, analisis spasial untuk menentukan titik simpul yang potensial dilihat dari pergerakan aspek (bangkitan dan tarikan), analisis (SWOT) digunakan untuk menentukan konsep kebijakan yang akan diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sungai Tallo dapat dimanfaatkan dan layak digunakan sebagai prasarana transportasi perairan. Terdapat sembilan titik simpul yang potensial yang dapat dirancang berdasarkan bangkitan pergerakan dan tarikan dikawasan pemukiman dan sarana umum. Kesembilan titik simpul itu adalah pemukiman Makam Raja Tallo, pemukiman di sekitar Jembatan Tol Ir. Sutami, pemukiman desa wisata Lakkang, pemukiman Kera-kera, Jembatan Perintis Kemerdekaan Tello, Kawasan pemukiman Middle Ring Road, Kawasan permukiman Bung Permai, Kawasan permukiman Bukit Baruga dan Jembatan Manggala. Strategi pengembangan adalah pemanfaatan kekuatan dan keunggulan aliran sungai dan mengoptimalkan peluang angkutan perkotaan.