Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
PENGEMBANGAN KAWASAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA BERBASIS TRANSIT DENGAN PENDEKATAN AKSESIBILITAS
Collection Location
Jurnal Trasportasi Multimoda
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
1693-1742
Author(s)
ikaputra, Ikaputra
Widyastuti, Dyah Titisari
Raniasta, Yohanes Satyayoga
Subject(s)
aksesibilitas
transit oriented development
pejalan kaki
NMT becak
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
eng
Publisher
Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia
Publishing Year
2017
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Transit Oriented Development (pengembangan kawasan berbasis transit) telah menjadi model penataan kawasan untuk mereduksi kemacetan dan kesemrawutan kota yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan. Kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta merupakan kawasan tarikan dalam skala regional yang berbasis moda transportasi utama kereta api. Permasalahan aksesibilitas stasiun terhadap titik-titik tarikan kawasan menjadi isu yang perlu dicermati dalam rangka pengembangan dan penataan kawasan di masa yang akan datang. Penelitian ini membahas tentang kemudahan pencapaian penumpang kereta api lokal dari Stasiun Tugu untuk mencapai titik-titik aktivitas yang menjadi tarikan pergerakan pada kawasan dengan menggunakan moda berjalan kaki dan kendaraan umum non motorized (NMT) becak. Metode kualitatif-kuantitatif rasionalistik digunakan untuk pendekatan dalam penelitian ini, melalui wawancara terhadap 100 orang responden dan observasi fisik lapangan. Hasil dari wawancara dianalisis deskriptif, hasil observasi fisik dianalisis dengan variabel aksesibilitas pejalan kaki dan NMT becak. Variabel aksesibilitas pejalan kaki meliputi aspek kedekatan (jarak, waktu), keterhubungan, kemudahan, kenyamanan, keramahan, dan keterlihatan. Sedangkan variabel aksesibilitas NMT becak meliputi kedekatan (jarak, waktu, biaya), keterhubungan, kemudahan, dan kenyamanan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 (dua belas) titik tarikan kawasan dengan tingkat aksesibilitas pejalan kaki dalam ambang batas bawah tingkat baik (nilai 2,54 dalam skala 4,00) dan aksesibilitas NMT becak dalam ambang batas bawah tingkat baik (2,53 dalam skala 4,00). Tipologi permasalahan aksesibilitas kawasan adalah tingginya intervensi jalur pejalan kaki dan becak oleh fungsi parkir kendaran bermotor dan aktivitas pedagang kaki lima, minimnya signage informasi, kurangnya fasilitas bagi difabel, serta ketidaktersediaan jalur penyeberangan dan pangkalan yang baik bagi becakĀ 
Specific Detail Info
https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnalmtm/article/view/84