Abstraksi - PT. Dizamatra Powerindo merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara
dan pelaku ekspor batu bara di Provinsi Sumatera Selatan.
Perusahaan yang menjadi pelaku ekspor harus teliti dan
cermat dalam melakukan pemuatan sehingga tidak terjadi
kekurangan muatan (deadfreight). Deadfreight Cargo terjadi
pada PT. Dizamatra Powerindo pada tanggal 01-10-2023 saat
melakukan supply baru bara di MV. Golden Magnum
sebanyak 204 MT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor yang menyebabkan deadfreight cargo saat loading batu
bara pada MV. Golden Magnum di Palembang Anchorage,
untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan akibat
terjadinya deadfreight cargo saat loading batu bara pada MV.
Golden Magnum di Palembang Anchorage dan untuk
mengetahui upaya
yang dilakukan untuk menangani
terjadinya deadfreight cargo saat loading batu bara pada MV.
Golden Magnum di Palembang Anchorage.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh
dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan
triangulasi sumber.
Penyebab terjadinya deadfreight cargo pada MV. Golden
Magnum karena kurangnya spare cargo pada setiap nominasi
tongkang. Spare cargo umumnya diberikan sekitar 15 sampai
20 metrik ton tetapi PT. Dizamatra Powerindo tidak
melakukan hal tersebut karena jumlah cadangan batu bara di
stockpile yang dimiliki tidak mencukupi dan hanya dapat
memberikan 8 MT dalam setiap tongkang. Akibat dari
terjadinya deadfreight cargo pada MV. Golden Magnum
adalah PT. Dizamatra Powerindo harus membayarkan
jumlah kekurangan muatan yang terjadi dan juga biaya
charter kapal. Upaya yang dilakukan PT. Dizamatra
Powerindo saat terjadinya deadfreight cargo adalah dengan
melakukan pengecekan muatan kapal sebanyak 3 kali guna
mendapatkan density air laut yang dapat berpengaruh pada
jumlah muatan. Hendaknya PT. Dizamatra Powerindo
memperhitungkan estimasi kedatangan kapal dan juga
jumlah cadangan batu bara yang ada di stockpile agar dapat
terhindar dari deadfreight cargo.