Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
PENANGANAN DEADFREIGHT CARGO SAAT LOADING BATU BARA PADA MV. GOLDEN MAGNUM DI PALEMBANG ANCHORAGE
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
KEVIN, SYEBA RIONG
Subject(s)
Skripsi
TALK
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAK
Riong, Kevin Syeba, 2024. “Penanganan Deadfreight Cargo Saat Loading Batu
Bara Pada MV. Golden Magnum Di Palembang Anchorage”. Skripsi.
Program Diploma IV, Program Studi Tata Laksana Angkutan Laut dan
Kepelabuhanan, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I Dr.
Nur Rohmah, S.E., M.M., Pembimbing II Erli Pujianto, S.E., M.M
PT. Dizamatra Powerindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batu bara dan pelaku ekspor batu bara di Provinsi Sumatera Selatan.
Perusahaan yang menjadi pelaku ekspor harus teliti dan cermat dalam melakukan
pemuatan sehingga tidak terjadi kekurangan muatan (deadfreight). Deadfreight
Cargo terjadi pada PT. Dizamatra Powerindo pada tanggal 01-10-2023 saat
melakukan supply baru bara di MV. Golden Magnum sebanyak 204 MT. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan deadfreight cargo saat
loading batu bara pada MV. Golden Magnum di Palembang Anchorage, untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya deadfreight cargo saat
loading batu bara pada MV. Golden Magnum di Palembang Anchorage dan untuk
mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangani terjadinya deadfreight cargo
saat loading batu bara pada MV. Golden Magnum di Palembang Anchorage.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Sumber data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif menggunakan reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan. Pengujian keabsahan data dengan triangulasi
sumber.
Penyebab terjadinya deadfreight cargo pada MV. Golden Magnum karena
kurangnya spare cargo pada setiap nominasi tongkang. Spare cargo umumnya
diberikan sekitar 15 sampai 20 metrik ton tetapi PT. Dizamatra Powerindo tidak
melakukan hal tersebut karena jumlah cadangan batu bara di stockpile yang dimiliki
tidak mencukupi dan hanya dapat memberikan 8 MT dalam setiap tongkang. Akibat
dari terjadinya deadfreight cargo pada MV. Golden Magnum adalah PT. Dizamatra
Powerindo harus membayarkan jumlah kekurangan muatan yang terjadi dan juga
biaya charter kapal. Upaya yang dilakukan PT. Dizamatra Powerindo saat
terjadinya deadfreight cargo adalah dengan melakukan pengecekan muatan kapal
sebanyak 3 kali guna mendapatkan density air laut yang dapat berpengaruh pada
jumlah muatan. Hendaknya PT. Dizamatra Powerindo memperhitungkan estimasi
kedatangan kapal dan juga jumlah cadangan batu bara yang ada di stockpile agar
dapat terhindar dari deadfreight cargo.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/5809/