Daun kemudi kapal merupakan bagian yang cukup
penting dalam olahgerak kapal terutama pada saat kapal
berlayar. Fungsi dari daun kemudi yaitu untuk mengatur
arah halauan kapal agar kapal bergerak sesuai dengan
garis halauan dalam peta maupun ECDIS. Kegagalan daun
kemudi dalam mengatur olahgerak kapal mengakibatkan
kapal
tidak dapat dikendalikan dan berpotensi
menyebabkan kapal kandas maupun tubrukan sehingga
membahayakan keselamatan kru, muatan serta kapal.
Seperti yang pernah dialami oleh MT. Ketaling pada saat
sedang berlayar di Laut Jawa mengalami insiden
kegagalan sistem kemudi sehingga kapal tidak bisa
dikendalikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penyebab daun kemudi hilang terlepas dari kapal pada
saat berlayar dan upaya yang dilakukan dalam menangani
terjadinya insiden tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sumber
data meliputi sumber primer dan sekunder dan teknik
pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan
dokumentasi digunakan dalam penelitian lapangan. Untuk
metode analisis data peneliti menggunakan triangulasi data
serta fishbone diagram
Hasil penelitian menyimpulkan penyebab hilangnya
daun kemudi MT. Ketaling pada saat berlayar yaitu
karena poros daun kemudi yang berperan sebagai
penghubung daun kemudi dengan sisitem kemudi patah.
Adapun penyebab patahnya poros daun kemudi yaitu
kondisi kapal yang tua serta kurangnya perawatan yang
mengakibatkan terjadinya korosi pada poros daun kemudi
sehingga kekuatan strukturalnya berkurang, jenis instalasi
daun kemudi mengantung mengakibatkan beban gaya
terpusat pada poros daun kemudi. Upaya penanganan
insiden hilang daun kemudi ini adalah dengan melakukan
towing kapal menuju tempat dock untuk dilaksanakan
perbaikan pemasangan daun kemudi.
