Abstraksi - Depo adalah tempat peti kemas yang akan
dimasukkan ke dalam kapal atau telah dibongkar dari kapal.
Penumpukan peti kemas di depo (tier) dapat dilakukan antara
dua sampai lima tingkat. Pada saat peti kemas masuk depo
setelah dipergunakan untuk kegiatan impor seringkali terjadi
kerusakan yang memerlukan perhatian serius. Masalah ini
mengakibatkan peti kemas harus diperbaiki terlebih dahulu
sebelum digunakan kembali, perbaikan peti kemas
membutuhkan waktu dan biaya. Surveyor peti kemas memiliki
peran penting dalam mengamati dan mengevaluasi setiap
tingkat kerusakan yang terjadi pada peti kemas. Tujuan dari
penelitian ini untuk menjelaskan proses penanganan peti
kemas impor dan mengetahui upaya yang dilakukan agar peti
kemas impor siap digunakan kembali. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan
menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan
dengan cara triangulasi sumber, triangulasi teknik dan
triangulasi waktu. Analisis data menggunakan Miles dan
Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penanganan peti kemas impor di depo PT Greating Fortune
Logistik pada alur masuk peti kemas impor di depo PT
Greating Fortune logisik yaitu kedatangan peti kemas impor di
depo, proses input data, proses survei peti kemas impor di
depo, proses pencucian peti kemas impor, dan peletakan peti
kemas impor. Pada saat alur keluar peti kemas impor di depo
PT Greating Fortune logisik yaitu pemuatan input data dari
pihak pelayaran, pembayaran lift on, dan survei peti kemas
impor di depo. Upaya yang dilakukan peti kemas impor
mengalami kerusakan agar siap digunakan kembali yaitu
pemuatan dokumen repaired, pembayaran biaya dan proses
perbaikan, pembersihan peti kemas, pembaruan dokumen peti
kemas, dan peti kemas impor siap digunakan kembali. Untuk
itu
PT Greating Fortune Logistik sebaiknya lebih
meningkatkan dalam pelayanan baik pada peti kemas impor,
sistem serta melakukan maintenance peti kemas impor serta
melakukan sosialisasi kepada staf pegawai untuk
meningkatkan kinerja pada penanganan peti kemas impor.