Ketika sebuah kapal tidak mematuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Standard Operating Procedure (SOP) dan
Manual Book, hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan
bagi awak kapal serta menghambat kelancaran keseluruhan
proses pemuatan. Seperti yang terjadi dengan PT. Salam
Pacific Indonesia Lines yang telah menerapkan SOP dalam
setiap aspek kegiatan operasionalnya. Untuk mengetahui
penyebab kebakaran muatan bisa terjadi dan untuk
mengetahui cara penanganan muatan yang terbakar dengan
baik dan benar sesuai IMDG Code.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan
deskiprif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.
Informan dalam penelitian ini adalah Mualim I, dan Mualim
II. Untuk teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Penyebab terjadinya kebakaran pada muatan di MV.
Armada Serasi disebabkan karena empat faktor yaitu
ketidaksesuaian
dokumen jalan dan isi muatan,
ketidaksesuaian penempatan muatan dan kurangnya
prosedur perlindungan muatan. Agar hal tersebut tidak
terjadi kembali, dilakukan upaya penanganan pemadaman
kebakaran pada muatan di MV. Armada Serasi yaitu dengan
kesigapan kru kapal untuk melakukan upaya pemadaman
menggunakan fire pump dan alat pemadam api ringan
(APAR) sesuai ketentuan dalam Standard Operating
Procedure (SOP) dan meminta bantuan kepada pelabuhan
terdekat untuk menerjunkan armada kapal yang dapat
membantu dalam proses penyemprotan agar kebakaran tidak
semakin meluas..