ABSTRAKSI
Pratama, Rizal Ardian. 2024. “Ealuasi Terjadinya Kegagalan Launching Lifeboat
Di Mv. Dk 03”. Skripsi. Program Diploma IV, Program Studi Nautika,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Yustina Sapan.,
S.Si .T., M.M, Pembimbing II: Aryanti Fitrianingsih, S.T., M.T.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 mengenai pelayaran,
dijelaskan bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran merujuk pada kondisi di
mana semua persyaratan terkait dengan keselamatan dan keamanan dalam konteks
transportasi perairan, pelabuhan, dan lingkungan maritim telah terpenuhi. Ketika
terjadi keadaan darurat di kapal dan memaksa crew harus meninggalkan kapal maka
alat-alat keselamatan yang digunakan untuk menanggulangi hal tersebut seperti
lifeboat, lifebuoy, life jacket harus selalu dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan. Namun, pada saat drill terjadi kegagalan pada saat menurunkan alat
keselamatan yaitu lifeboat. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti
menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan launching
lifeboat pada saat drill dan upaya penanggulangan permasalahan yang terjadi.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dengan cara
melakukan observasi, dokumentasi, studi pustaka dan, wawancara dengan kru
selama penelitian di MV. Dk 03. Penelitian ini didukung dengan menggunakan
teknik triangulasi data dengan memadukan sumber data sehingga menemukan
jawaban yang valid satu sama lain.
Setelah melakukan penelitian, penulis mendapatkan fakto-faktor yang
menjadi penyebab terjadinya kegagalan launching lifeboat di MV. Dk 03 adalah
macetnya hand brake lever karena berkarat, tidak befungsinya remote control wire
karena terjadi kerusakan pada panel listrik winch, berkaratnya wire dan block davit,
kurangnya pemahaman kru akan pentingnya perawatan dan pelatihan tentang
lifeboat. Maka dari itu, upaya yang dilakukan untuk menangani faktor yang menjadi
penyebab permasalahan adalah melakukan perawatan lifeboat sesuai dengan
ketentuan SOLAS, melakukan pelumasan WD dan grease pada bagian peralatan
penunjang lifeboat agar tidak berkarat, melakukan penggantian pada bagian alat
penunjang yang sudah rusak dan tidak layak, melakukan safety meeting,
familirisasi, dan pelatihan pada kru kapal agar pemahaman dan keterampilan kru
kapal terhadap lifeboat tidak menurun.
