ABSTRAKSI
Iqbal Wahyu R. NIT: 561911127121 N, 2024, “Optimalisasi proses discharge
product oil jenis B/30 di MT. Pegaden”, skripsi. Program Diploma IV,
Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing
I: Dr. Capt. Akhmad Ndori, S. ST., M.M, M.Mar, Pembimbing II: Bapak
Pranyoto, S.PI, M.AP
B/30 adalah Biosolar/Biodesel. Biosolar B/30 merupakan hasil
pencampuran solar dengan minyak nabati yang berasal dari minyak kelapa sawit
atau Crude Palm Oil (CPO). Bahan bakar ini memiliki komposisi perbandingan
30% bahan nabati dan 70% bahan solar. Sebelum bercampur dengan solar,
minyak kelapa sawit bereaksi terlebih dahulu dengan methanol dan ethanol
dengan katalisator NaOH atau KOH untuk menghasilkan fatty acid methyl ester
(FAME), Dalam pelaksanaa proses discharge B/30 dari MT. Pegaden ke Jetty 2
Panjang, peneliti menemukan kendala-kendala selama proese discharge
berlangsung yang membuat tidak optimalnya proses tersebut. Terjadinya
kebocoran pipa terminal pada saat proses discharge berlangsung, disebabkan
karena tingginya pressure manifold kapal. Dengan terjadinya kendala tersebut
peneliti mengambil topic permasalahan ini karena memiliki tujuan penilitian
yaitu, untuk mengetahui apa yang menyebabkan tidak optimalnya proses
discharge B/30 di MT. Pegaden dan untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan
agar proses discharge B/30 di MT. Pegaden berjalan dengan optimal dan tidak
menimbulkan kesalahan.
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penyusunan penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisa menggunakan diagram
fishbone.
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan oleh peneliti terhadap
proses discharge B/30, bahwa penyebab tidak optimalnya proses discharge adalah
terjadinya kebocoran pipa terminal. Karena kurang komunikasi antara pihak
terminal dengan kru kapal, dan menyebabkan naiknya pressure manifold kapal
pada saat proses discharge berlangsung. Upaya yang dilakukan agar proses
discharge B/30 menjadi optimal yaitu dengan melakukan koordinasi yang baik,
memberikan familiarisasi dan pelatihan, memeriksa dan melakukan perawatan
cargo equipment, dan melakukan pengawasan ekstra selama proses discharge
berlangsung.