Abstrak - Pelaksanaan pemuatan batubara dalam
bentuk curah diperlukan tindakan preventif guna
menghindari kerusakan muatan dan bahaya kandungan yang
timbul akibat muatan batubara yang mengandung gas
berbahaya terlebih jika dimuat dalam ruang muat tertutup
seperti kapal curah yang berpalka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang
diamati. Dalam hal ini mengumpulkan data berupa
pendekatan terhadap obyek melalui observasi, wawancara
secara langsung terhadap subyek serta menggunakan
dokumen dan data-data yang yang berhubungan dengan
pengaruh perbedaan iklim terhadapmuatan batu bara.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh
perbedaan iklim terhadap muatan batu bara di MV. HL
Shinboryeong adalah adanya masalah dalam penangan
muatan batubara disaat kapal berlayar melintasi perbedaan
iklim yang mengakibatkan perbedaan suhu dan
menimbulkan gas gas berhaya yang muncul dengan
perbedaan yang sangat signifikan. Pengecekan gas atmosfer
yang ada diruang muat palka dengan cara menggunakan alat
gas detector pada pipa khusus untuk melakukan pengecekan,
peletakan serta pengecekan termometer yang ada pada tiap
satu pipa palka pada sounding got dan memberikan sirkulasi
udara pada ruang muat palka dengan cara membuka semua
ventilasi udara pada tiap palkanya. Cara tersebut
merupakan tindakan untuk memperkecil terjadinya bahaya
yang timbul akibat perngaruh perbedaan iklim terhadap
muatan batu bara di MV. HL Shinboryeong.
Saran penulis adalah diadakan pengarahan dengan
harapan para kru lebih mengetahui cara menangani muatan
saat timbulnya gas-gas atmosfer berbahaya yang merupakan
tugas dan tanggung jawab kru kapal serta menjalin
hubungan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan
dengan pihak kapal dalam pengadaan peralatan dan
penangan yang diperlukan dalam mengatasi perbedaan gas
atmosfer yang timbul secara signifikan diruang muat kapal,
serta perlunya perawatan terhadap peralatan-peralatan
tersebut