Kurnia Shandy, Hanif. 2022 “Optimalisasi Kinerja di Lingkungan Anjungan
Kapal Melalui Komunikasi Bahasa Inggris di MT. LG Asphalt 1”. Skripsi.
Program Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang, Pembimbing I: Capt. Firdaus Sitepu, S.ST., M.Si., M.Mar.,
Pembimbing II: Kresno Yuntoro, S.ST., M.M.
.
Kinerja komunikasi dalam anjungan kapal terutama yang menyangkut
navigasi sering mengalami miskomunikasi sehingga membuat kinerja di anjungan
kapal tidak optimal yang bisa mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan tersebut.
Dalam proses komunikasi di lingkungan anjungan terutama yang berhubungan
dengan navigasi pelayaran tentunya dibantu perwira di kapal dan company policy
yang bersangkutan demi menciptakan kegiatan komunikasi navigasi yang sesuai
dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Selain itu, perwira harus menyadari
masalah yang menimbulkan tidak optimalnya proses komunikasi, salah satunya
adalah masalah inkompetensi bahasa Inggris maritim kru kapal. Terdapat
beberapa rumusan masalah yang akan dibahas di penelitian ini meliputi faktorfaktor
yang menghambat proses komunikasi, dampak dari inkompetensi bahasa
Inggris dan tidak optimalnya kinerja di anjungan, dan bagaimana cara mengatasi
penghambat dalam proses komunikasi navigasi.
Metode yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif yang akan
mengembangkan dan menjelaskan data-data penelitian. Keterangan waktu dalam
penlitian ini antara lain berada di kapal MT. LG Asphalt 1 selama praktek laut
sejak 29 November 2017 sampai dengan 30 November 2018.
Penulis mendapatkan beberapa hasil setelah melakukan penelitian ini yaitu
terdapat 2 (dua) faktor penghambat optimalisasi kinerja di lingkungan anjungan
kapal melalui komunikasi bahasa Inggris. Faktor pertama adalah faktor internal,
inkompetensi kru akan bahasa Inggris maritim berdampak langsung pada saat
proses komunikasi yang berakibat pada tidak optimalnya kinerja di lingkungan
anjungan kapal. Faktor kedua adalah faktor eksternal, kebijakan perusahaan dalam
melakukan maintenance kompetensi kru kapal yang kurang baik dan juga kualitas
rekrutmen yang kurang selektif.