Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
ANALISIS PENGAMATAN SAAT KAPAL BERLAYAR MEMASUKI TELUK NAGOYA PADA DAERAH TAMPAK TERBATAS DI MT. ONENESS
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
DEVA, AMARTA TIANDO
Subject(s)
Nautika
Skripsi
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAKSI
Amarta Tiando, Deva, 551811126592 N, 2023, “Analisis Pengamatan Saat Kapal
Berlayar Memasuki Teluk Nagoya Pada Daerah Tampak Terbatas Di MT.
Oneness”, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Capt. Anugrah Nur Prasetyo., M.Si. Pembimbing II: Janny
Adriani Djari, S.ST.,M.M.
Salah satu kondisi alam yang mempengaruhi navigasi adalah jarak tampak
terbatas. Kondisi tampak terbatas dalam aktivitas pelayaran memberikan dampak
yang sangat besar terutama masalah bagi seorang navigator dalam menghindari
bahaya navigasi, karena hal tersebut maka diadakan penelitian yang bertujuan agar
langkah-langkah yang harus dilakukan navigator dapat dilakukan dengan baik dan
benar agar pelayaran dapat berjalan secara aman dan terhindar dari adanya risiko
tubrukan.
Dalam pembuatan skripsi yang peneliti lakukan dengan metode diskriptif
kualititatif dengan teknik analisa data dan sebagai metode pengumpulan data
dengan observasi, wawancara, studi dokumenter, dan riset kepustakaan guna
mengetahui dampak dari kondisi tampak terbatas. Metode Fishbone Analysis,
metode ini adalah bertujuan untuk mengetahui penyebab dan faktor yang perlu
diperhatikan dalam menghadapi kondisi tampak terbatas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak dari kondisi tampak terbatas
adalah adanya risiko tubrukan yang disebabkan oleh bahaya navigasi maka dari itu
dalam menghindari dampak tersebut maka penulis memperoleh beberapa faktor
yang dijabarkan pada Fishbone Analysis sehingga di peroleh cara yang paling tepat
dalam menghadapi kondisi tampak terbatas yaitu dengan pemahaman terhadap
P2TL khususnya aturan 5, 19, dan 35 terkait dengan kondisi tampak terbatas
sehingga dapat tercipta pelayaran yang aman serta dan terhindar dari risiko
tubrukan. Jadi dengan memahami aturan P2TL khususnya aturan 5, 19, dan 35
tersebut, diharapkan Mualim jaga dapat menerapkan aturan P2TL tersebut dengan
di awasi langsung oleh nakhoda khususnya saat melewati perairan Teluk Nagoya
pada bulan tertentu sehingga Mualim jaga dapat melakukan persiapan, pengawasan,
dan kemampuan dalam mengambil tindakan terhadap adanya bahaya saat
memasuki perairan dengan kondisi tampak terbatas.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/5378/