Abstrak-Kegiatan bongkar muat saat
menggunakan derek kapal di MV Meratus Sibolga banyak
mengalami kendala. Cukup banyak kendala yang dialami
peneliti saat kegiatan bongkar muat sebagai contoh yaitu
ketika mesin derek kapal mulai panas karena pemakaian
yang dilaksanakan secara terus menerus mengakibatkan
derek kapal (ship crane) tidak kuat untuk mengangkat beban
lebih dari SWL 26 ton, sehingga harus terjadi penundaan
pengangkatan peti kemas (container), terjadinya penundaan
tersebut dikarenakan berat dan posisi muatan yang sudah
disesuaikan dengan stabilitas kapal sehingga tidak dapat
dipindahkan posisinya. Metode penelitian yang digunakan
pada skripsi ini adalah metode kualitatif. Sumber data
penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka,
dokumentasi, dan wawancara selama penulis melaksanakan
penelitian MV. Meratus Sibolga sehingga diperoleh teknik
keabsahan data terhadap penelitian yaitu dengan teknik
triangulasi dengan sumber. Hasil Penelitian yang dihasilkan
dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi
kegiatan bongkar muat saat menggunakan Derek kapal
memiliki 2 faktor yaitu faktor dari derek, faktor dari sumber
daya manusia, dan faktor dari alam dan faktor dari fasilitas
yang kurang lengkap. Dampak yang terjadi apabila kegiatan
bongkar muat container menggunakan Derek kapal memiliki
dampak dari 4 sumber yaitu dampak dari mesin derek kapal,
dampak peralatan bongkar muat, dampak dari sumber daya
manusia, dampak dari alam, dan dampak dari fasilitas.
Upaya yang dilakukan agar kegiatan bongkar muat berjalan
dengan optimal yaitu perawatan dan pemeriksaan secara
berkala, pelaksanaan pelumasan grease sesuai dengan jadwal,
melakukan safety meeting sebelum kegiatan bongkar muat.