ABSTRAKSI
Hastanto, Rizky Fauzyansyah, NIT. 551811126604 N, 2023, “Analisis laratnya
jangkar MT. PIS PIONEER di Perairan Singapura”, Skripsi, Program
Diploma IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Capt. Mustamin, M. Pd, M.Mar., Pembimbing II: Janny
Andriani Djari, S.ST,M.M
Berlabuh jangkar jangkar merupakan suatu kegiatan diatas kapal yang
berguna untuk membatasi pergerakan kapal agar kapal tidak hanyut terbawa arus atau
gelombang dan berada di posisi yang tetap. Disaat penulis melaksanakan praktek laut
diatas kapal MT. PIS PIONEER, penulis menemukan kondisi kapal yang larat atau bisa
disebut dragging anchor yang dikarenakan faktor internal dan eksternal serta faktor
sumber daya manusia yang menjadi penyebab laratnya jangkar kapal MT. PIS
PIONEER saat setelah berlabuh jangkar, Sehingga menyebabkan terganggunya lalu
lintas masuk keluarnya kapal di VLCC anchorage 2, Singapura. Lalu, kapal MT. PIS
PIONEER melakukan kontak fisik dengan cardinal buoy pelabuhan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif.
Dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Penulis melakukan Triangulasi data untuk menguji kebasahan data, sesuai dengan
pengalaman penulis dan wawancara yang sudah dilakukan dengan narasumber diatas
kapal MT. PIS PIONEER, penyebab terjadinya larat pada kapal MT. PIS PIONEER
saat berlabuh yaitu kurangnya pemeliharaan alat untuk berlabuh jangkar, kurangnya
kewaspadaan Mualim saat tugas berjaga, jenis dasar laut, dan pengaruh angin serta arus.
Penanganan Nahkoda dan Mualim saat jangkar larat yang dilakukan yaitu menggunakan
mesin kapal untuk tetap berada diposisi terakhir yang sudah ditetapkan, atau menambah
rantai jangkar yang dikeluarkan.
Maka dari itu, Peneliti meyimpulkan bahwa larat pada kapal MT. PIS
PIONEER disebabkan kurangnya pemeliharaan pada peralatan berlabuh jangkar,
pemilihan posisi kapal yang berpengaruh terhadap jenis dasar laut, pengaruh dari angin
dan arus, draft kapal, serta sumber daya manusia yang kurang memadai. Dengan ini
peneliti menyarankan untuk melakukan cek rutin peralatan yang akan digunakan
sebelum berolah gerak, juga meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan safety
round saat bertugas jaga.