Abstrak- Anhydrous ammonia merupakan salah
satu gas alam cair yang berwujud gas, umtuk mempermudah
pengangkutannya gas tersebut dimampatkan sehingga
berubah menjadi cair. Dalam proses loading dan discharge
anhydrous ammonia mempunyai karakter yang dingin
hingga titik didihnya mencapai -33°C dan titik bekunya -
78°C sehingga pengaturan suhu dan tekanan harus
menyesuaikan dengan kemampuan tangki kapal yang akan
mengangkutnya dan juga dalam pembongkarannya ke
tangki darat. Penyesuaian suhu dan tekanan harus
dilakukan agar tangki muatan tidak rusak dengan
menggunakaan instalansi pendukung di atas kapal.
Penelitian ini mempunyai dua rumusan masalah
yaitu bagaimana proses reliquefaction pada muatan
anhydrous ammonia dan bagaimana pentingnya
reliquefaction pada muatan anhydrous ammonia serta
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data
penelitian yang peneliti peroleh adalah data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi selama peneliti melaksanakan
praktek laut di MT. Sultan Mahmud Badaruddin II.
Proses reliquefaction pada muatan anhydrous
ammonia di MT. Sultan Mahmud Badaruddin II adalah
pencairan kembali vapour ammonia yang memiliki tujuan
untuk menjaga temperatur dan tekanan di dalam tangki.
Pentingnya reliquefaction pada muatan anhydrous amonia
adalah menjaga kesatbilan antara temperatur dan tekanan
di dalam tangki karena keduanya saling memiliki
keterkaitan atau berbanding lurus. Mengamati kejadian
pada penelitian ini peneliti memiliki saran yaitu untuk pihak
terminal melaksanakan cooling down ammonia yang ada di
tangki darat terlebih dahulu sebelum kapal melaksanakan
kegiatan loading dan untuk pihak perusahaan untuk tidak
hanya mengedepankan keuntungan dari hasil pengapalan
ammonia serta lebih memperhatikan prosedur pemuatan
ammonia yang baik dan benar