Abstraksi- Dalam industri pertambangan, American
Society of Mechanical Engineers (2019) mendefinisikan
conveyor sebagai perangkat horizontal, miring, atau vertikal
untuk memindahkan atau mengangkut material massal,
paket, objek, atau penumpang di jalur yang telah ditentukan
sebelumnya oleh desain perangkat. Conveyor adalah suatu
sistem yang sering digunakan dalam pengangkutan batu
bara pada saat loading dari jetty ke kapal dan conveyor
tersebut mengalami blackout yang diakibatkan oleh
runtuhnya blocked yang mengenai belt sehingga belt
tersebut robek. Dari latarbelakang diatas, peneliti
melakukan penelitian “Penanganan Kerusakan Bloked
pada saat Loading Batu Bara”.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan
lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa. Penelitian menggunakan
metode fishbone untuk memecahkan masalah dalam
penelitian ini.
Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
yang mempengaruhi belt conveyor lengket pada saat
kegiatan loading batu bara dari jetty ke kapal yang sedang
berlangsung yaitu dikarenakan faktor cuaca pada saat
hujan yang dimana pada saat hujan tersebut conveyor
masih tetap berjalan dan karyawan jetty telat untuk
mematikan mesin conveyor sehingga batu bara lengket yang
mengakibatkan tersumbatnya batu bara yang ada didalam
blocked tertimbun sehingga blocked tersebut runtuh dan
batu bara yang ada didalam blocked tumpah ke tanah. Cara
mengatasi belt conveyor robek pada saat kegiatan loading
batu bara dari jetty ke kapal sedang berlangsung adalah
dengan cara menyatukan belt yang robek menggunakan
kuku macan yang bahan tersebut didatangkan dari Jakarta.
