Abstraksi - Bow thruster adalah suatu alat pendorong yang
dipasang pada kapal-kapal tertentu untuk membantu
manouvering kapal. Pada saat manouver dilakukan, posisi kapal
amatlah sulit untuk melakukan olah gerak yang lingkaran
putamya berdiameter kecil. Sehingga dibutuhkan alat
pendorong ini agar menghasilkan olah gerak kapal yang
efisien. Prinsip kerja bow thruster adalah menghisap air dari
suatu sisi dan melemparkanya keluar sisi lain dari kapal,
sehingga kapal bergerak dalam arah yang berlawanan. Hal
ini dapat dioperasikan di kedua arah yaitu ke kanan dan ke
kiri dalam keadaan ke pelabuhan. Bow thruster sendiri
memiliki peranan yang sangat penting yaitu membantu
kelancaran proses manouver kapal agar waktu lebih efisien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pada
bow thruster pada saat manouver dan mengetahui dampak
dari kinerja pada bow thruster pada saat manouver di KM.
Dobonsolo.
Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah deskriptif
kualitatif yang merupakan gabungan dari metode Fishbone
dan metode SHEL (software, hardware, environment,
liveware). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
observasi, wawancara dan studi pustaka secara langsung
terhadap subyek yang berhubungan dengan faktor-faktor
dan dampak mengenai kinerja pada bow thruster saat
manouver di KM. Dobonsolo.
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif dengan Teknik analisis data gabungan
Fishbone dan SHEL sehingga diperoleh faktor penyebab
yaitu, Pelaksanaan jadwal maintenance yang tidak sesuai,
kerusakan electro control panel box, oil filter kotor,
terdapatnya gram (kotoran) sisa hasil pengelasan dijalur
pipa, terjadinya korosi pada komponen bow thruster,turunnya
tenaga bow thruster karena beban reefer yang terlalu besar
kelalaian dan kurangnya suku cadang pada komponen bow
thruster. Dampak yang ditimbulkan oleh kinerja pada bow
thruster saat manouver di KM. Dobonsolo yaitu rusakan
electronic control panel box, kotornya filter, terdapatnya
gram (kotoran) sisa hasil pengelasan dijalur pipa, terjadinya
korosi pada komponen bow thruster, turunnya tenaga bow
thruster karena beban reefer yang terlalu besar,tidak efekti
dan efisiensi dalam penyelesaian suatu masalah dan
timbulnya masalah baru.