Abstraksi - Pompa windlass memiliki berbagai jenis,
misalnya sistem uap memiliki kemampuan yang besar dan
terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun kapal harus
memiliki ketel uap biasanya untuk kapal besar sejenis tanker
selain tenaga uap diantaranya adalah pompa hydraulic.
Pompa tersebut bekerja dengan memanfaatkan tekanan
minyak lumas untuk menggerakkan piston yang dihubungkan
dengan poros eksentris penggerak mesin jangkar sehingga
dapat menarik atau mengulur jangkar
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif,yaitu dengan memaparkan serta menggambarkan
objek yang akan diteliti, dan dalam teknik identifikasi
masalah menggunakan metode shel dan fishbone analysis
sebagai teknik analisis data. Metode pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi
pustaka. Menurut Sugiyono (2015:139) Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian adalah metode ilmiah untuk memperoleh tujuan
tertentu dan informasi yang berguna. Jadi, ketika malakukan
penyusunan, peneliti menggunakan metode SHEL dan
FISHBONE.
Berdasarkan rangkaian penyusunan data penelitian
yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi dengan penelitian menggunakan teknik analisa
data SHEL (Software, Hardware, Environment, Liveware) dan
fishbone. Dari pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti
juga menarik kesimpulan mengenai perumusan masalah yaitu
berdasarkan faktor penyebab pecahnya pompa hydraulic
windlass, dampak dari faktor penyebab serta upaya pecahnya
pompa hydraulic windlass sebagai berikut : 1. Faktor yang
menjadi penyebab pecahnya pompa hydraulic windlass di
kapal MV.DK 02 pada saat proses olah gerak disebabkan
sebagai berikut: a. Pelaksanaan jadwal maintenance yang
tidak sesuai b. Pengoperasian tidak sesuai dengan instruction
manual book c. Kotornya filter pompa d. Kotornya tangki
hydraulic windlass e. Korosi pada blok silinder f. Cuaca buruk.