Abstraksi – Besarnya resiko pencemaran dapat berdampak
negatif pada lingkungan maupun masyarakat, untuk itu
upaya-upaya pecegahan pencemaran terus ditingkatkan.
PT.Pertamina (Persero) harus lebih antisipasi terhadap
terjadinya pencegahan pencemaran seperti sebelum kejadian
(pra), saat kejadiaan, dan setelah kejadian (pasca). Untuk
mengantisipasi kejadian-kejadian yang sudah terjadi seperti
tumpahan minyak maka perlu di lakukan pengoptimalan
pengunaan Oil Boom sebagai sarana pencegahan pencemaran
dalam kegiatan bongkar muat kapal di terminal tersebut agar
tidak merugikan beberapa pihak yang terlibat. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala,dampak yang
ditimbulkan, serta upaya pengoptimalan penggunaan Oil
Boom.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dimana dalam mengumpulkan data peneliti melakukan
observasi partisipatif, wawancara tak berstruktur, dan studi
dokumentasi serta kuesioner. Setelah data terkumpul peneliti
melakukan analisis data menggunakan SWOT dengan
mencari faktor internal dan eksternal. hasil dari analisis
SWOT dalam penelitian ini adalah skala matriks SWOT
untuk kualitas penggunaan Oil Boom sebagai sarana
pencegahan pencemaran mempunyai kekuatan dan peluang
yang lebih sehingga dapat dikembangkan sesuai potensi yang
dimiliki perusahaan. Dari letak titik kuadran pengunaaan
Oil Boom di TUKS RU IV Pertamina Cilacap merupakan
strategi progresif, yaitu strategi yang dapat diperbesar atau
dikembangkan pertumbuhan dan jangkauan dengan
mengunakaan kekuatan yang dimiliki sehinggan mampu
mengatasi ancaman dan kelemahan yang dimiliki meskipun
adanya hambatan/kendala dalam penggunaanya.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kendala penggunaan
Oil Boom terjadi karena adanya faktor internal dan faktor
eksternal. Dari kendala tersebut berdampak pada
pengoptimalan penggunaan Oil Boom. Maka PT. PTK harus
mengupayakan pengoptimalan penggunaan Oil Boom
tersebut
