ABSTRAKSI
Wardani, Adelea Arta. 2023. “Analisis Proses Ganti Rugi Kecelakaan Kapal
(Studi Kasus PT Permata Lintas Abadi)”. Skripsi. Program Diploma IV,
Program Studi Tatalaksana Angkutan Laut dan Kepelabuhan, Politeknik
Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Retno Hariyanti, S. Pd., M. M.,
Pembimbing II: Ria Hermina Sari, SS,. M. Sc.
Dalam pengoperasian kapal banyak terjadi kecelakan kapal.
Kecelakaan kapal disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kelalaian
manusia (human error factor), faktor teknis (technical factor), faktor alam
(force majeur factor) dan faktor lain (another factor). Penyelesaian
kecelakaan kapal atau ganti rugi dapat dilakukan dengan cara asuransi.
Kecelakaan kapal pada PT. Permata Lintas Abadi terjadi antara TB.
Natasha Sukses dan BG. Permata PLA 3312 mengalami benturan dengan
MV ZEE HAI 363 yang mengakibatkan buritan sebelah kiri pada kapal
tersebut robek. Dalam peristiwa tersebut pihak MV ZEE HAI 363
meminta pertanggungjawaban kepada PT. Permata Lintas Abadi selaku
owner ship untuk memperbaiki kerusakan atau dampak dari tubrukan yang
terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses ganti rugi
kecelakaan kapal (studi kasus PT Permata Lintas Abadi).
Metode penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Sumber
data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder
dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
dari Miles dan Huberman. Terdapat tiga tahapan untuk melakukan analisis
data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah menunjukan proses ganti rugi
kecelakaan kapal (studi kasus PT Permata Lintas Abadi) dan faktor
penyebabnya yaitu tahap pelaporan berita acara kecelakaan kapal dari
pihak kapal ke perusahaan, survey kerusakan, penyampaian hasil
kerusakan, memilih vendor, pelaksanaan perbaikan, tahap pembayaran dan
pelunasan perbaikan, dan tahap akhir berupa penyerahan kapal ke
perusahaan PT Riandy Fiesta Samudera. Faktor yang menyebabkan
terjadinya tubrukan adalah force majeure (gelombang laut yang tinggi dan
cuaca buruk).
