Abstraksi - Kegiatan pengisian bahan bakar (bunker)
merupakan sebuah kegiatan pengisian bahan bakar yang di
lakukan rutin sebelum kapal siap berlayar, akan tetapi seiring
berjalannya waktu kegiatan bunker juga membawa
permasalahan baru seperti bunker manifold yang bocor
karena ukuran gland packing yang tidak sesuai. Potensi
terjadinya permasalahan yang menyebabkan tumpahnya
minyak sangatlah tinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah 1). Untuk memahami pelaksanaan Bunker HSD di
MV. Meratus Manado ,2). Untuk mengetahui dampak
pelaksanaan bunker HSD yang tak sesuai dengan prosedur di
MV.Meratus Manado.
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan
skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif kualitaf. Dalam
hal ini penulis menggunakan metode SWOT sebagai teknik
analisa data untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh pada pelaksanaan bunker High Speed Diesel di
MV. Meratus Manado. Seperti faktor dan dampak
pelaksanaan proses bunker yang tidak sesuai dengan prosedur
dan cara menanngulanginya sehingga proses tersebut
berjalan dengan aman dan selamat. Dengan mengidentifikasi
kekuatan- kekuatan (strenghts), kelemahan-kelemahan
(weaknesses), peluang-peluang (opportunities), serta ancamanancaman (threats) dari lingkungan secara sistematis untuk
merumuskan strategi yang akan diambil.
Hasil dari dari penelitian ini adalah pelaksanaan bunker high
speed diesel di MV. Meratus Manado yang tidak sesuai
prosedur untuk mencapai hasil yang maksimal, penulis
mencoba untuk menarik kesimpulan dari permasalahan yang
penulis angkat sesuai dengan perumusan masalah pada
skripsi ini yaitu: faktor pelaksanaan bunker HSD yang tidak
sesuai dengan prosedur meliputi: kurangnya pengetahuan
tentang management keselamatan kerja, dan kurangnya
pemahaman dalam pemilihan sparepart. Dan dampak
pelaksanaan bunker HSD yang tidak sesuai di MV. Meratus
Manado meliputi: dapat menyebabkan pencemaran, gland
packing pecah, dan ketidak efektifan dalam proses
pelaksanaan bunker