Abstraksi - Transportasi laut memegang peranan penting
dalam perdagangan nasional dan internasional. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan di dunia pelayaran dan
pesatnya laju pembangunan khususnya di bidang pelayaran
Indonesia, banyak pengusaha yang lebih memilih
menggunakan jasa transportasi laut dalam usahanya.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara
terbesar di dunia, Para pengusaha batubara lebih.
Permesinan bantu diatas kapal merupakan salah satu
penunjang dalam kelancaran pengoperasian kapal.
Kebisingan dan kebocoran yang terjadi pada main cooling
sea water pump di MV. DK 03 akan menghambat proses
pelayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penanganan kebisingan dan kebocoran pada pompa main
cooling sea water di atas kapal MV. DK 03. Main cooling sea
water pump adalah salah satu pompa di atas kapal yang
berfungsi untuk mengalirkan atau memindahkan air laut ke
cooler plat ME sebagai pendingin air tawar jacket cooling ME.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab
terjadinya kebisingan dan kebocoran pada pompa, dampak
yang terjadi akibat kebisingan dan kebocoran pada pompa,
dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebisingan
dan kebocoran pada pompa main cooling sea water
Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitif, triangulasi
hasil observasi, wawancara dan studi pustaka. Peneliti
mengidentifikasi faktor penyebab, dampak dan penanganan
yang dilakukan terkait penyebab terjadinya kebisingan dan
kebocoran pada pompa main cooling sea water. Peneliti juga
akan menggunakan metode teknik analisis data Software,
Hardware, Environment, dan Liveware atau bisa disebut
sebagai SHEL model.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa
penyebab kebisingan dan kebocoran pada pompa main
cooling sea water disebabkan oleh kerusakan pondasi pompa
dan mempengaruhi shaft dan impeller dan komponen lainya
pada main cooling sea water pump, dengan adanya kerusakan
tersebut akan berdampak pada proses pendinginan air tawar
pada mesin induk. Penanganan yang dilakukan untuk
mencegah hal tersebut adalah melakukan perawatan sesuai
PMS (plan maintenance system) dan mengganti spare part
kapal dengan standart sesuai dengan manual book serta
melaksanakan pengoperasian sesuai manual book.
