Abstrak- Terjadinya Man Overboard merupakan
salah satu kecelakaan yang kerap kali terjadi di atas kapal
penumpang. Hal ini berdampak pada kerugian yang dialami
pihak kapal, perusahaan, maupun korban itu sendiri.
Diperlukan adanya perhatian khusus mengenai kasus
kecelakaan Man Overboard. Sehingga pada kasus ini harus
diadakan upaya peningkatan pencegahan agar tidak terjadi.
Pada penelitian ini penulis merumuskan masalah penelitian
faktor apakah yang menyebabkan terjadinya Man Overboard
di KM. Dorolonda?, upaya apa saja yang dilakukan untuk
meningkatkan pencegahan terjadinya Man Overboard di KM.
Dorolonda?.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif, dengan pendekatan studi kasus instrumental,
teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara
serta dokumentasi mengenai upaya peningkatan pencegahan
terjadinya Man Overboard. Tempat dilaksanakannya
penelitian berada di KM. Dorolonda. Penelitian dilakukan
saat sedang melaksanakan praktek laut yang berlangsung
selama 12 bulan di KM. Dorolonda. Wawancara melibatkan
tiga narasumber yaitu Nakhoda, Chief Officer, dan Third
Officer. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
diagram fishbone.
Penyebab terjadinya Man Overboard di kapal
penumpang KM. Dorolonda yaitu penumpang yang
merupakan korban jatuh ke laut memiliki gangguan
kejiwaan. Selain itu, telah dilakukan upaya pencegahan
terjadinya Man Overboard tetapi dalam pelaksanaannya
belum dilakukan secara maksimal. Pembahasan terhadap
hasil pengamatan adalah meningkatkan upaya pencegahan
terjadinya Man Overboard di KM. Dorolonda sehingga hal itu
dapat pula meningkatkan keselamatan penumpang di KM.
Dorolonda. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
terjadinya kecelakaan Man Overboard pada penumpang di
KM. Dorolonda merupakan hal yang merugikan bagi pihak
kapal, perusahaan, serta korban itu sendiri. Kerugian yang
dialami yaitu waktu, bahan bakar yang digunakan dalam
proses penyelamatan korban, serta trauma yang dialami oleh
korban. Adapun saran penulis adalah seluruh kru kapal
meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan kapal,
menambahkan sesi safety induction kepada penumpang kapal,
serta melaksanakan patroli keliling area deck yang dapat
diakses langsung oleh penumpang, kepada seluruh
penumpang diharuskan mengikuti instruksi keselamatan di
atas kapal, test kejiwaan dapat terapkan kepada penumpang
sehingga upaya pencegahan terjadinya Man Overboard dapat
berjalan secara efektif.