ABSTRAKSI
Rachma, Alifia Nur, NIT. 561911117039 N, 2023, “Analisis Prosedur
Pencampuran Zat Aditif dan Dopping Colour Dye Gasoline RON90
Sesuai Dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) di MT.
Gamalama”, Skripsi, Program Diploma IV, Program Studi Nautika,
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: dr. Capt. Ilham
Ashari, S.Si.T.,M.M.,M.Mar., Pembimbing II: Pranyoto, S.Pi, M.AP.
Tingginya permintaan masyarakat atas penggunaan Pertalite (RON90)
yang semakin melonjak drastis kemudian menyebabkan Indonesia memilih untuk
melaksanakan Impor, salah satunya dari Jamnagar Sikka Marine Terminal, India.
Dalam aplikasinya, di loading port menggunakan sistem on board blending atau
teknik pencampuran muatan dengan zat aditif untuk mencapai bilangan oktan yang
dikehendaki. Menurut International Safety Guides for Oil Tanker and Terminal
(ISGOTT) 6th edition chapter 12.1.6.15, Secara konstruksi kapal tidak didesain
sebagai alat blending yang tentu dalam operasionalnya mengalami beberapa
ketidaksesuaian yang menimbulkan resiko bahaya, terutama yang berkaitan dengan
muatan atau zat aditif itu sendiri. Sebagai langkah mitigasi, manufaktur kargo
menyertakan Material Safety Data Sheet (MSDS) atau pedoman lembar
keselamatan kerja sebelum operasionalnya dimulai untuk dipahami dan
direalisasikan oleh semua pihak yang terlibat.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini ialah metode
kualitatif dengan pola eksplanatif. Sumber data penelitian diperoleh dari data
primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data didapat dengan melakukan
observasi, wawancara dengan narasumber, studi pustaka dan dokumentasi yang
telah dikumpulkan peneliti selama melaksanakan praktek laut di MT. Gamalama.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi data yang didukung pula
dengan metode triangulasi sebagai pengujian atas validitas dan keabsahaan data.
Tidak tersedianya alat perlindungan diri (PPE) yang sesuai dengan
MSDS, kurangnya fasilitas blending dari terminal dan juga personil yang terampil,
serta minimnya kesadaran dan familiarisasi tentang MSDS itu sendiri menyebabkan
beberapa dampak selama operasionalnya berlangsung, termasuk bahaya ancaman
kesehatan, kestabilan lingkungan, bahkan kerugian secara material yang akan
didapatkan oleh perusahaan. Maka untuk meminimalisir, diperlukan penerapan dan
aktualisasi dari implementasi MSDS di atas kapal, serta menciptakan harmonisasi
yang baik antara perusahaan dan terminal, agar prosedur pencampuran (blending)
ini dapat berjalan dengan optimal dan menghasilkan produk bahan bakar yang
sesuai dengan spesifikasi.