Abstrak - Dalam proses olah gerak masuk suatu alur
pelayaran sempit atau sungai, dibutuhkan suatu keahlian
khusus dan perhatian lebih dibanding berlayar di laut bebas.
Bahan IMO dalam aturan colreg memberikan perhatian
khusus yang tercantum pada aturan 9 mengenai alur
pelayaran sempit. Dalam memasuki alur pelayaran sempit,
kapal selalu mendapatkan resiko bahaya tubrukan dan
kandas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
dinas jaga dilaksanakan, kendala-kendala apa saja yang
dihadapi, dan upaya yang dilakukan oleh kru kapal dalam
menghadapi situasi tubrukan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
mendeskripsikan secara terperinci tentang olah gerak kapal
dalam memasuki alur pelayaran sempit di sungai Mahakam.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun rumusan
masalah yang menjadi acuan peneliti dalam penelitian ini
ialah, bagaimana olah gerak dilakukan saat memasuki alur
pelayaran sempit sungai Mahakam, Bahaya atau kendalakendala apa yang dihadapi pada saat memasuki alur
pelayaran sempit sungai Mahakam, dan Upaya apa saja yang
dilakukan dalam menghadpi situasi darurat bahaya ketika
memasuki alur pelayaran sempit.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa olah gerakl yalng
dilalkukaln kru MV Spil Rumi salalt memalsuki al ur pelalyalraln
sempit sungali Malhalkalm berjal aln sesuali dengaln jalm jalgal
malsing-malsing perwiral jalgal daln juru mudi jaga. Balhalyal altalu
kendal al-kendal al yalng dihaldalpi MV Spil Rumi paldal salalt
memalsuki al ur pelalyalraln sempit sungali malhalkalm yalitu
kalrenal aldalnyal kecepaltaln alrus yalng kualt, daln resiko
tubrukaln. Adapun upalyal-upalyal yalng dilalkukaln oleh kru MV
Spil Rumi paldal salalt kalpal mengal almi tubrukaln aldal alh
menguralngi kecepaltaln, mengubalh hal ualn, melalkukaln let go
jalngkalr
