Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
KERUSAKAN FUEL INJECTION VALVE CYLINDER NO. 6 (ENAM) YANG MENYEBABKAN DETONASI PADA MESIN INDUK DI MV. KARTINI SAMUDRA
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
IRFAN, NAIM RAMADHAN
Subject(s)
Teknika
Skripsi
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
ABSTRAK
Ramadhan, Irfan Naim. 2023, 551811226685 T “Kerusakan Fuel Injection valve
Cylinder No. 6 (Enam) yang Menyebabkan Detonasi Pada Mesin Induk di
MV. Kartini Samudera”. Skripsi. Program Diploma IV. Program Studi
Teknika. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Pembimbing I: Dr. Andy
Wahyu Hermanto, MT., Pembimbing II: Mohammad Sapta Heriyawan,
S.Kom., M.Si.
Mesin diesel merupakan mesin penggerak utama sebagai penunjang lancarnya
operasional kapal, yang sangat ditentukan oleh kinerja yang optimal. Komponen
utama pada mesin diesel yaitu injector, pada mesin diesel injector berfungsi sebagai
penghantar bahan bakar mesin diesel dari pompa injeksi. Untuk menjaga kinerja
injector tetap maksimal dibutuhkan perawatan yang rutin dan maksimal. Karena
ketika perawatan yang dilakukan kurang sesuai hingga menyebabkan adanya tetesan
bahan bakar atau kebocoran pada akhir proses penyemprotan injector akan
mengakibatkan pengabutan yang tidak sempurna. Dalam hal ini peneliti menemukan
permasalahan pada area scaving dimana silinder nomor 6 mencapai temperatur 97 ?C
dan terdengar suara dentuman beberapa kali. Tujuan dari penulisan ini untuk
mengetahui faktor penyebab dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kerusakan fuel injection cylinder nomor 6 yang dapat menyebabkan detonasi pada
mesin induk. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu
metode kualitatif dengan penggabungan metode analisis data SHEL dengan diagram
Fishbone untuk mengidentifikasi rumusan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan, faktor terjadinya detonasi adalah tidak
terlaksananya PMS (Plan Maintenance System), kebocoran nozzle fuel injection, rack
bahan bakar tidak optimal, suhu bahan bakar yang tidak sesuai, padatnya jadwal
operasional kapal, kurangnya komunikasi antar crew kapal, dan kurangnya jumlah
orang atau crew yang merawat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
yaitu pelaksanaan PMS sesuai jadwal yang ditentukan, mengganti nozzle fuel
injection, melakukan overhaul pada rack, menaikkan suhu heater pada bahan bakar,
melakukan perawatan saat sandar atau ketika mesin mati, meningkatkan komunikasi
antar crew, dan menambah jumlah crew saat perawatan atau overhaul.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4892/