Abstraksi – Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi)
adalah jenis mesin pembakaran dalam yang dimana bahan
bakar akan dinyalakan oleh temperatur suhu tinggi gas yang
dihasilkan dari proses kompresi. Dalam sistem kinerja mesin
diesel generator sangat dibutuhkan dikarenakan salah satu
kompenen penting sebagai penghasil sumber tenaga listrik
dikapal. Karena semua tenaga penggerak atau permesinan
bantu membutuhkan supply tenaga listrik dari mesin diesel
generator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mngetahui
faktor penyebab tercampurnya minyak lumas dengan bahan
bakar pada carter generator di MT. Pns Serena, mengetahui
apa dampak dari tercampurnya minyak lumas dengan bahan
bakar pada carter generator di MT. Pns Serena serta untuk
mengetahui bagaimana upaya mengatasi agar minyak lumas
tidak tercampur dengan bahan bakar pada carter generator.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan
mengunakan metode teknik analisis data SHEL dan
FISHBONE (Software, Hardware, Environtment, Liveware),
dimana pemecahan masalah menggunakan analisis SHEL untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tercampurnya minyak
lumas dengan bahan bakar pada carter generator.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor apa saja yang
menyebabkan tercampurnya minyak lumas dengan bahan
bakar pada carter generator di MT Pns Serena adalah: 1)
Pengecekan injector nozzle tidak terlaksana sesuai dengan
PMS; 2) terjadinya kerusakan pada injector nozzle yang telah
oversize; 3) kondisi minyak lumas yang kotor dan kualitas
dari bahan bakarnya kurang baik; 4) kurangnya ketelitian
dan kurangnya pengetahuan dari crew mesin terhadap
perawatan generator. Dampak dari tercampurnya minyak
lumas dengan bahan bakar pada carter generator adalah: 1)
suhu gas buang yang dihasilkan mengalami kenaikan yang
tinggi; 2) keluarnya asap putih pada exhaust manifold; 3)
borosnya pemakaian minyak pelumas. Untuk mencegah
faktor-faktor yang menyebabkan tercampurnya minyak
lumas dengan bahan bakar pada carter generator, upaya yang
harus dilakukan adalah: 1) Melakukan perawatan semua
bagian mesin yang berhubungan dengan bahan bakar sesuai
PMS (plan maintenance system); 2) Menjaga ketersedian
spare part di atas kapal sesuai dengan manual book.
