Integrated Transport Resource Catalog

Pepustakaan Pusat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Title
Penanganan Bongkat Muat Muatan LPG Dengan Ship To Ship Transfer di MT. Pertamina Gas 1
Collection Location
Repository PIP Semarang
Edition
Call Number
ISBN/ISSN
Author(s)
RIO, HERLAMBANG
Subject(s)
Nautika
Prosiding
Classification
Series Title
GMD
Electronic Resource
Language
Publisher
Publishing Year
2024
Publishing Place
Collation
Abstract/Notes
Abstraksi – MT. Pertamina Gas 1 merupakan kapal tanker
pengangkut muatan LPG tipe Fully Refrigerated.
Penanganan bongkar muatan LPG di atas kapal di bagi
menjadi 2 prosedur yaitu saat bongkar ke kapal fully
pressurized dimana harus menggunakan bantuan dari cargo
heater untuk menaikkan suhu agar dapat diterima oleh
shuttle ship, dan juga bongkar ke kapal semi refrigerated yang
dapat melakukan bongkar secara simultant. Selain itu
dipaparkan juga upaya yang dapat dilaksanakan dalam
menjaga kestabilan tekanan dan suhu agar tidak melebihi
batas dan tidak menghambat kelancara proses bongkar
muatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1)
bagaimana penanganan bongkar muat muatan LPG dengan
ship to ship transfer di atas kapal MT. Pertamina Gas 1? 2)
Bagaimana persiapan kapal MT. Pertamina Gas 1 sebelum
bongkar muat muatan LPG dengan ship to ship transfer agar
suhu muatan tetap stabil.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
untuk menjawab seluruh permasalahan terkait penanganan
dan persiapan sebelum melaksanakan bongkar muat di kapal
MT. Pertamina Gas 1. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi dan juga
dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan
wawancara dengan Chief Officer, Second Officer, dan Third
Officer di MT. Pertamina Gas 1. Adapun pengujian
keabsahan data menggunakan triangulasi.
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan mengenai
pengendalian muatan LPG di kapal, didapatkan kesimpulan
yaitu dalam melaksanakan bongkar muat ada 3 prosedur
untuk line up yang berbeda yaitu saat muat, saat bongkar ke
kapal semi refrigerated dimana tidak perlu menggunakan
cargo heater, dan juga saat bongkar ke kapal fully
pressurized, dimana harus menggunakan cargo heater. Dan
juga sebelum melaksanakan bongkar muat, tekanan dalam
tangki harus berada diantara 0 sampai 10 bar. Jika tekanan
terlalu tinggi, upaya yang dapat dilaksanakan untuk
menurunkan tekanan muatan yaitu dengan menyalakan
cargo compressor dan melaksanakan reliquefaction
menggunakan air laut. Dalam penelitian ini disimpulkan
bahwa sebelum melaksanakan bongkar muat, harus
dipastikan bahwa seluruh crew kapal sudah mengecek semua
alat yang digunakan untuk proses bongkar muat supaya
kegiatan bongkar muat dapat berjalan dengan baik.
Specific Detail Info
//repository.pip-semarang.ac.id/4889/