ABSTRAKSI
Muchibin, Pandu NIT. 551811136776 N, 2023, “Analisis kebocoran pipa
hydraulic jack hatch cover di MV. Manalagi Asti”, Skripsi, Program Diploma
IV, Program Studi Nautika, Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
Pembimbing I: Capt.Firdaus Sitepu, S.ST., M.Si., M.Mar, Pembimbing II:
Pritha Kurniasih, M.Sc.
Pipa hydraulic jack adalah pipa yang di pakai untuk mentransfer oli ke
hydraulic jack yang kemudian menghasilkan tekanan pada hydraulic jack sehingga
bisa mengangkat naik roda hatch cover pada saat proses membuka hatch cover.
pipa hydraulic jack hatch cover sangat penting peranannya untuk mendukung
kelancaran pada saat proses bongkar muat. Peneliti menganalisis mengenai
kebocoran pipa hydraulic jack hatch cover guna menemukan faktor, dampak dan
upaya apa saja yang dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan yang sama.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data
penelitian diperoleh saat observasi langsung dan hasil wawancara dengan crew
kapal diantaranya adalah, Nahkoda, Chief officer, Masinis II, Bosun serta Mandor.
Selain itu hasil dokumentasi serta dari studi kepustakaan dan dari berbagai jurnal.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fishbone Analysis.
Kurangnya pengecekan dan pemeriksaan secara berkala pada pipa hydraulic
jack hatch cover merupakan salah satu penyebab terjadinya kebocoran pada pipa
hydraulic jack sehingga terjadi delay pada saat proses bongkar muat. Beberapa
kendala lainnya yaitu sistem peralatan yang mendukung proses bongkar muat
seperti kurang maksimalnya kinerja hydraulic jack hatch cover karena terjadi
kebocoran pada pipa hydraulic akibatnya tekanan hydraulic jack rendah dan roda
hatch cover tidak bisa terangkat naik sehingga hatch cover tidak bisa terbuka. Saran
dari peneliti Chief officer sebaiknya senantiasa melakukan pengecekan secara
berkala terhadap pipa hydraulic jack hatch cover karena Chief officer sebagai
penanggung jawab proses bongkar muat agar lebih mempersiapkan lagi segala
sesuatu yang menjadi pendukung proses bongkar muat agar berjalan dengan lancar.
Selain itu juga crew kapal yang melaksanakan proses cleaning setelah bongkar
muat harus lebih teliti agar tidak ada residu batubara yang menumpuk pada bagian
hydraulic jack untuk menghindari macetnya hydraulic jack saat beroperasi. Pihak
perusahaan juga sebaiknya lebih tanggap terhadap laporan permintaan dari pihak
kapal guna menunjang kelancaran operasional kapal.
